JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Raditya Dika sebagai penulis dan komika bisa dibilang cukup berada di jalur yang aman.
Pasalnya, Raditya Dika hampir tak pernah terseret arus kebencian dalam lawakannya.
Diceritakan Raditya Dika, dia memang terjun ke dunia komedi karena jatuh cinta pada cerita Lupus karya Hilman Hariwijaya.
Dari Lupus itu juga Raditya akhirnya belajar kalau melucu itu memang memerlukan obyek, dan dia memilih untuk menjadikan dirinya sebagai obyek tersebut.
"Gimanapun juga komedi butuh obyek. Mending gue aja yang ditertawakan," kata Raditya Dika, dikutip dari YouTube Helmy Yahya Bicara, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Raditya Dika Sebut Tak Jadi Komedian Jika Bukan karena Lupus
Oleh karenanya, pria yang pernah berkuliah di University of Adelaide itu mengatakan, baik buku ataupun film yang dibuatnya selalu menjadikan dirinya sebagai obyek tertawaan.
"Enggak perlu orang lain yang kita ketawain," ujar Raditya Dika.
Hanya saja, jika ada komedian atau komika lain menggunakan orang lain sebagai bahan roasting, Raditya Dika menganggap itu sebagai hal wajar.
Dengan catatan, ketika dibawa ke atas panggung bukan dengan niat buruk.
Radit juga mengakui pernah menggunakan Awkarin ataupun Young Lex sebagai bahan roasting, tapi tidak dengan niat buruk, dan tidak ada masalah antara dia dengan mereka.
"Kalau aku patokan pertama jadi komedian, ketika aku membawa siapapun di atas panggung sebagai roasting-an gue, ya harus enggak ada masalah, kalau aku ya," ucap Raditya Dika.
Baca juga: Cerita Raditya Dika Beri Nama Diri Sendiri Saat Kelas 4 SD
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan