KOMPAS.com - Mantan suami mendiang aktris Naya Rivera, Ryan Dorsey, mengajukan gugatan karena kematian bintang Glee itu dianggap janggal.
Pada 8 Juli 2020, Naya dan putranya, Josey Hollis Dorsey (5), menyewa perahu ponton di Danau Piru, California Selatan, AS.
Keduanya memutuskan untuk melompat ke air untuk berenang, menurut laporan investigasi dari kawasan Ventura County.
Naya sempat menggunakan kekuatan terakhirnya untuk membantu putranya naik ke perahu.
Baca juga: Laporan Otopsi Ungkap Detail Baru Kebersamaan Naya Rivera dengan Anaknya
Setelah itu, ia tak kunjung kembali ke permukaan air.
Ryan Dorsey bersama pengacara yang mewakili warisan Naya menuntut Ventura County, Perusahaan Manajemen Taman, dan Distrik Konservasi Air Bersatu.
Dalam gugatan, mereka mengklaim Naya tenggelam karena kapal yang disewanya tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai dan tidak ada tanda peringatan tentang kondisi berbahaya di Danau Piru.
Disebutkan pula dalam gugatan bahwa ada embusan angin berkecepatan 21 meter di daerah itu sore itu, sehingga mendorong perahu menjauh dari Naya dan Josey.
Baca juga: Terungkap, Kematian Naya Rivera karena Tenggelam Berlangsung Hitungan Menit
"Josey, yang lebih dekat, berhasil naik kembali ke perahu atas kemauannya sendiri dan menguatkan dirinya di atas perahu, yang bergoyang-goyang dengan kuat dalam arus dan angin. Josey tahu Naya masih di dalam air dan mendengarnya menangis, 'Tolong! Tolong!' dalam perjuangannya untuk kembali ke perahu dan menghindari tenggelam," isi gugatan itu.
"Dengan sia-sia Josey mencari tali untuk membantu ibunya kembali ke perahu. Josey kemudian melihat lagi ke air untuk ibunya, dan melihat bahwa Naya telah menghilang. Josey berteriak minta tolong dan menangis sendirian di atas perahu sampai dia ditemukan lebih dari satu jam kemudian," lanjutan isi gugatan.
Baca juga: Mantan Suami Mendiang Naya Rivera, Ryan Dorsey Ungkap Isi Hati
Ryan dan pengacara juga menuduh danau tersebut tidak memiliki tanda apa pun terkait bahaya danau termasuk arus, perubahan kedalaman air, atau puing-puing bawah air.
Di samping itu, menuduh ponton yang disewa dari Perusahaan Manajemen Taman tidak memiliki tangga yang dapat diakses dengan aman, tali yang memadai, jangkar, radio, atau mekanisme keamanan untuk mencegah perenang terpisah dari perahu.
Diklaim pula bahwa tidak ada pelampung atau perangkat penyelamat di atas kapal, yang menjadi pelanggaran hukum di California.
Pada saat kejadian, penyelidik mengatakan, satu jaket pelampung ditemukan di kapal dan bocah itu mengenakan pelampung yang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.