Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Penamaan PADI hingga Proses Unik Menjadi PADI Reborn

Kompas.com - 21/11/2020, 11:25 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penabuh drum PADI Reborn, Surendro Prasetyo atau Yoyo, mengungkapkan alasan di balik penamaan band yang dihuninya sejak tahun 1997 itu.

Sejak dibentuk tahun 1997, PADI tak pernah mengalami pergantian formasi seperti band-band lainnya.

Namun, pelantun lagu "Sang Penghibur" ini sempat mengalami vakum selama tujuh tahun karena konflik internal di dalamnya.

Berikut fakta di balik penamaan PADI hingga cerita bagaimana akhirnya diubah menjadi PADI Reborn. 

Baca juga: Sebelum Comeback, PADI Reborn Bikin Perjanjian Khusus di Depan Notaris

1. Pemilihan nama PADI

Sebelum bertemu dengan Piyu, Fadly, Ari, dan Rindra, Yoyo sempat berniat membentuk band bersama Ari Lasso.

Ari Lasso mencetuskan ide untuk menamai band tersebut Anak Padi. Namun, rencana ini hanya sebatas wacana yang tak pernah terlaksana.

Yoyo tak memungkiri jika di satu sisi secara tidak sadar nama PADI terinspirasi dari nama Anak Padi yang diusulkan Ari Lasso.

Akan tetapi, ia juga memiliki cerita tersendiri di balik pemberian nama PADI. 

Baca juga: Cerita Perjuangan Yoyo PADI Reborn Keluar dari Jerat Narkoba

Mantan suami Rossa ini mengaku terinspirasi dari timbunan beras yang ada di garasi rumahnya.

Pada saat itu, Yoyo menimbun beras karena Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi yang parah.

2. Perjanjian khusus di depan notaris

Setelah vakum selama kurang lebih tujuh tahun, para personel PADI akhirnya berniat kembali menggerakan bandnya.

Pertemuan demi pertemuan dilakukan untuk menemukan solusi agar masa depan PADI bisa diselamatkan. 

Baca juga: Pernah Konsumsi Obat Naltrexone, Yoyo PADI Reborn: Rasanya Kayak Kerak Neraka

Selama dua tahun, dari tahun 2015 sampai 2017, setiap personel mencoba mencari tahu keinginan satu sama lain jika PADI dihidupkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com