Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersinar pada Masanya, The Big Five: Kami Lahir dari Keputusan Politik Pemerintah

Kompas.com - 09/11/2020, 17:35 WIB
Vincentius Mario,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sukses di dunia perfilman pada masanya, siapa sangka, The Big Five mengungkap hal mengejutkan.

Hal ini diungkapkan mereka dalam satu kesempatan ketika berkumpul di kediaman Roy Marten seperti dikutip Kompas.com lewat kanal YouTube Marten and Friends, Senin (9/11/2020).

Saat itu, anggota Big Five yang hadir hanya Roy, Yenny dan Yati.

Baca juga: Mengenal The Big Five, 5 Artis Indonesia dengan Bayaran Termahal di Eranya

Roy Marten, salah satu anggota menyebut kalau lahirnya The Big Five tak bisa dipisahkan dari pemerintah.

“Kami lahir dari keputusan politik pemerintah,” ucap Roy.

Keputusan politik yang dimaksud ayah Gading Marten adalah keputusan pemerintah yang mengizinkan para importir film Amerika-Eropa untuk masuk ke Indonesia pada masa tersebut.

Baca juga: The Big Five Bongkar Bayaran Tertinggi di Antara Mereka, Ternyata...

“Mereka buat 3 film impor dan satu film Indonesia, maka peluang kami terbuka, lahirlah kami ini,” lanjut Roy.

Yenny pun membenarkan perkataan Roy tersebut. Lebih jauh, Yenny menilai, investasi akan lebih lancar bila gedung pameran film semakin banyak dibangun.

Roy Marten pun menegaskannya.

“Harapannya, pemerintah sebaiknya membuat studio atau gedung film di kecamatan. Pemerintah jangan hanya ambil pajak aja. Harus sediakan Gedung pameran,” tegas Roy Marten.

Sebagai informasi, pada era 1980-an, Roy Marten, Robby Sugara, Yenny Rachman, Yati Oktavia, dan Doris Callebout dijuluki The Big Five sebagai pemain film dengan bayaran termahal.

Pada masanya, Anggota The Big Five bisa mendapat bayaran hingga Rp 5 juta sekali main film.

Namun, setelah makin terkenal, bayaran mereka mencapai kisaran bombastis, yakni 35-50 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com