Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pengakuan Chef Marinka Seputar Kisah Cintanya bak Roller Coaster

Kompas.com - 21/10/2020, 08:54 WIB
Rintan Puspita Sari,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chef Marinka memang sudah mengakhiri masa lajangnya setelah menikah dengan Peter Lufting, tapi jauh sebelum kebahagiaan itu dipeluknya, Chef kelahiran Jakarta 1980 itu pernah mengalami pahitnya putus cinta.

Bukan sekadar putus saja, melainkan pembatalan pertunangan. Seperti apa cerita Rinrin Marinka saat terpuruk karena diputuskan hubungannya, dan bagaimana cara dia bangkit kembali? Berikut rangkumannya.

Sudah pernah hampir menikah

Chef Marinka memiliki tunangan di mana hubungannya saat itu sudah serius dan akan dibawa ke jenjang pernikahan. Tapi, keduanya juga sibuk dan bisa satu hingga dua bulan tidak bertemu.

"I trully love this guy. Pada saat itu gue enggak pernah, jujur merasakan cinta sebesar itu seperti gue cinta sama ini orang, which is menurut gue enggak benar, karena gue cinta sama dia melebihi apapun, including Tuhan," ucap Marinka. 

Baca juga: Lama Melajang, Chef Marinka Dihujat Netizen dan Cara Menghadapinya

Diputuskan lewat Skype dan ingin mati

Seperti jatuh tertimpa tangga, Chef Marinka yang sedang ada di rumah sakit karena menderita penyakit tifus justru mendapat kabar tak mengenakkan dari tunangannya.

"Gue lagi di rumah sakit, gue lagi sakit tifus, gue lagi diinfus, terus putusnya lewat Skype," tutur Chef Marinka.

Saat itu, bagi Marinka menjadi hal terburuk dalam hidupnya, bahkan ia sempat memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya.

"It was like the worst time of my life ever sampai sudah kayak mau mati gitu rasanya," katanya.

Dituduh sebagai penyebab putus

Tak hanya sekadar memutuskan hubungan, mantan tunangannya juga melimpahkan semua kesalahan pada Chef Marinka. 

Baca juga: [POPULER HYPE] Chef Marinka Pernah Ingin Mati | Atin Berbagi Suami dengan Nita Thalia | Hadiah Rafathar

Hal itu juga yang kemudian membuat Marinka menyalahkan dirinya sendiri selama beberapa tahun.

"Gue kayak blaming myself, gue ingat banget gue blaming myself, sampai si manajer gue bilang 'stop doing that, stop blaming yourself', cuma gue enggak bisa," tutur Marinka.

Berat badan turun dan hanya menangis setiap hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com