JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dan artis peran Adhisty Zara pernah merasa terpuruk ketika masih menjadi anggota sebuah grup idola.
Saat itu dia mengalami bullying secara online setelah ditunjuk mengisi posisi center untuk sebuah lagu.
Di usianya yang masih 13 tahun saat itu, Zara berusaha bangkit agar bisa membuktikan kapasitasnya sebagai artis.
Baca juga: Blak-blakan, Adhisty Zara Ceritakan Keterpurukannya akibat Hujatan Para Pembencinya
Bintang film Dua Garis Biru itu mengaku ia selalu berbagi cerita kepada ibunya, apapun yang dialaminya, sehingga ia bisa memiliki pemikiran yang matang.
"Aku tuh dekat banget sama Mama karena Mama tuh buat aku bukan cuma mama. Dia bisa jadi teman, sahabat, kakak aku," ujar Adhisty Zara, dikutip dari kanal YouTube CXO Media, Jumat (16/10/2020).
Cucu musisi senior Acil Bimbo ini juga merasa beruntung punya orangtua yang pengertian.
Baca juga: Adhisty Zara Ucapkan Syukur Aktif Lagi di Media Sosial
"Beruntungnya aku punya orangtua yang dua-duanya tuh pengertian, selalu ngasih kasih sayang ke aku, yang mau aku salah mereka bilang salah biar aku belajar," ungkap Adhisty jebolan JKT48 itu.
Menurut Zara, ibunya selalu memberi masukan yang selalu bisa diterimanya pula.
"Yang pasti mamaku selalu bilang, jangan pernah ngerasa puas, harus selalu nginjak tanah, terus enggak ada yang enggak mungkin kalau kita emang niat," ucap Adhisty Zara.
Zara mengatakan ibunya selalu berpendapat bahwa merasa terpuruk adalah bagian dari proses mencapai suatu tujuan.
Baca juga: Profil Adhisty Zara, Jebolan JKT48 yang Terjun ke Dunia Akting