Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Dukungan, Rian D'MASIV Minta Jawa Nur Alam Jangan Menyerah demi Gapai Cita-cita

Kompas.com - 15/10/2020, 21:32 WIB
Tri Susanto Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kehebohan itu terjadi saat Rian sedang berkunjung ke Kalijudan, sebuah kampung di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.

Kedatangan Rian jauh-jauh dari Jakarta hanya demi menemui seorang anak bernama Jawa Nur Alam.

Baca juga: Kisah Rian DMASIV, dari Hidup Susah hingga Mau Dirikan Yayasan

Sesaat kemudian, seorang gadis cilik dibikin nangis sesugukan oleh sosok penyanyi bernama lengkap Rian Ekky Pradipta ini di depan kedua orangtuanya. Para warga pun dibuat heboh oleh vokalis band D'Masiv tersebut. 

Bagi yang belum kenal siapa itu Jawa, ternyata anak ini sempat viral tiga tahun yang lalu. Saat itu ia masih berusia 9 tahun.

Jawa ramai jadi perbincangan gara-gara ada netizen yang mengunggah foto dan videonya tengah bermain biola.

Semua orang dibuat terkesima. Bayangkan saja, ada anak kecil dari kampung yang bisa begitu fasihnya bisa memainkan biola sambil menggendong anak bayi. Musiknya pun klasik.

Baca juga: Mimpi Rian DMASIV Lewat Dirikan Yayasan Jangan Menyerah Indonesia

Sontak saja, berbondong-bondong banyak pihak menawarkan bantuan, bahkan sampai ada yang menawarkan beasiswa di Jerman.

Jawa tak hanya viral di Indonesia, publik internasional pun dibuat kagum. Netizen pun memberikan pujian dan dorongan spirit yang luar biasa atas video yang berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut.

Namun sayangnya, setelah tiga tahun berlalu, nasib Jawa masih begitu-begitu saja. Dia masih hidup di bawah garis kemiskinan tanpa ada perbaikan nasib.

Sehari-hari ia masih saja membantu orangtuanya berdagang rujak cingur. Namun, Jawa pantang menyerah. Dia masih terus melatih bakatnya bermain biola.

Baca juga: Lagu Jangan Menyerah Berdampak Positif, Rian DMasiv Dirikan Yayasan

Semangat pantang menyerah itulah yang membuat Rian tergerak untuk mendatanginya langsung di tengah kesibukannya. Bahkan di tengah pandemi corona yang membuat orang sangat sulit untuk berpergian antarkota, tak menyurutkan rasa penasarannya mengunjungi Jawa langsung karena ada ‘mutiara Indonesia’ sebagus itu yang disia-siakan.

“Selain hidup sangat miskin, Jawa ternyata juga berprestasi di dunia pendidikan karena bisa bersekolah melalui jalur prestasi," kata Rian melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10/2020).

"Ia juga memiliki talenta bermain biola yang sangat apik. Itu sebabnya, saya pribadi tergerak ingin membantu dia melalui Yayasan Jangan Menyerah Indonesia. Jawa ini salah satu sosok anak negeri berbakat yang harus diperhatikan dan dibantu lebih serius lagi," sambung Rian.

Menurut Sugeng, ayahnya Jawa, anaknya memang sangat mengidolakan Rian.

Baca juga: Kini Punya Rumah di Pondok Indah, Rian DMASIV: Dulu Ngontrak Rp 250.000 Atap Bocor

“Jawa ini biasa belajar dan mendengar lagu klasik, Mas Rian. Tapi enggak tahu kenapa, dia suka sekali dengan lagu Mas Rian," kata Sugeng.

"Lagunya Mas Rian yang 'Jangan Menyerah'," sambung Jawa.

Dalam pertemuan itu, Jawa bercerita tentang mimpinya ingin menjadi musisi internasional. Jawa berangan-angan bisa bermain musik klasik di panggung opera di Eropa.

Jawa sendiri nyaris mewujudkan impian tersebut, tetapi terganjal masalah pengurusan paspor dan biaya lainnya.

Baca juga: Kini Punya Rumah di Pondok Indah, Rian DMASIV: Dulu Ngontrak Rp 250.000 Atap Bocor

Melihat kondisi ini, Rian berjanji untuk mendukung penuh Jawa mewujudkan impiannya. Mulai dari membantu membiayai sekolahnya, sampai mencari jalan untuk menjadikan Jawa musisi internasional yang kelak akan mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Sugeng pun sampai menitipkan nasib Jawa ke tangan Rian.

"Saya hanya ingin Jawa diurus Mas Rian saja. Saya percayakan anak saya ke Mas Rian," kata Sugeng.

Pertemuan itu pun ikut diwarnai dengan duet Rian dan Jawa memainkan gitar dan biola sambil menyanyikan lagu “Jangan Menyerah”.

Baca juga: Rian DMASIV Ungkap di Balik Lagu Esok Kan Bahagia, Harusnya Kolaborasi dengan Iwan Fals

Rian pun sempat diajak melihat kondisi tempat tinggal Jawa yang cukup mengenaskan dan sempit. Rumah itu pun sempat membuat Rian seperti napak tilas.

"Saya juga dulu berangkat dari rumah seperti ini. Lebih kecil bahkan. Saya juga dulu berangkat dari nol, dari minus bahkan. Tapi saya juga tak pernah menyerah, dan lihat saya sudah sampai di posisi ini," kata Rian.

"Saya pun ingin Jawa juga untuk jangan menyerah. Kamu bahkan bisa lebih sukses dibanding saya kelak," sambung Rian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com