Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinopsis The Confession Tapes, Kumpulan Kisah Pengakuan Palsu

Kompas.com - 15/10/2020, 12:20 WIB
Mutiara Hening Pratiwi,
Rheisnayu Cyntara

Tim Redaksi

Sumber imdb

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Kelly Loudenberg menyoroti taktik interogasi ilegal yang kerap dilakukan pihak kepolisian Amerika Serikat dalam serial dokumenter besutannya, The Confession Tapes.

Sebelum meraih kesuksesan lewat Exhibit A, Kelly Loudenberg berhasil merebut hati para pecinta true crime di tahun 2017 melalui serial dokumenternya ini.

Dalam serial ini, Loudenberg menyoroti potret penegakkan hukum di Amerika Serikat yang tak berjalan sebagaimana mestinya.

Baca juga: Film Dokumenter The Social Dilemma di Netflix Gambarkan Seramnya Media Sosial

Menurut sejumlah ahli tindak kriminal, pihak kepolisian kerap menggunakan taktik psikologis licik untuk mendapat pengakuan dari terduga pelaku.

Berada di bawah tekanan, para terduga pelaku ini pun terpaksa mengakui perbuatan yang dituduhkan terhadap mereka.

Pengakuan palsu inilah yang menggelitik Loudenberg untuk memulai investigasinya sendiri.

Baca juga: 6 Rekomendasi Serial Dokumenter Terpopuler di Netflix

Episode 'True East Part 1' menjadi salah satu contoh nyata dari praktik kotor polisi. Dalam kasus ini, Atif Rafay dan Sebastian Burns yang menjadi korbannya.

Tahun 1994, Atif diduga melakukan pembunuhan terhadap keluarganya sendiri. Dalam aksinya, ia mendapat bantuan dari Sebastian.

Royal Canadian Mounted Police berhasil mendapatkan pengakuan dari kedua pemuda tersebut, menggunakan taktik interogasi Mr. Big.

Baca juga: Sinopsis Criminal: UK, Kit Harrington Masuk Ruang Interogasi

RCMP  pun menerima kecaman dari sejumlah pihak. Beberapa menyebutkan, penggunaan taktik interogasi Mr. Big merupakan tindakan ilegal.

Atif dan Sebastian pun menyatakan, mereka ditekan dan dimanipulasi untuk memberikan pengakuan.

Simak kelanjutan investigasi Loudenberg dan timnya dalam serial dokumenter The Confession Tapes yang tayang di Netflix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com