JAKARTA, KOMPAS.com - Suami artis peran Rachel Maryam, Edwin Aprihandono memberikan pernyataan terkait kondisi sang istri setelah melahirkan anak keduanya.
Pernyataan itu diterima Kompas.com, melalui pesan WhatsApp dari adik Rachel Maryam, Tamara Aisyah, Selasa (6/10/2020).
Awalnya, Edwin Aprihandono mengumumkan bahwa putranya telah lahir dengan selamat.
"Alhamdulillah pada hari Jumat, pukul 6.43 WIB, tanggal 2 Oktober 2020 yang lalu, telah lahir anak kami Muhammad Eijaz Mata Air dengan selamat dan sehat wal afiat di RS Bunda Menteng, Jakarta. Dengan berat badan 3.780 gram dan tinggi 50 cm," kata Edwin.
Edwin Aprihandono kemudian menuturkan, Rachel Maryam mengalami pendarahan setelah melakukan operasi caesar.
"Pasca oprasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat," ucap Edwin.
Baca juga: Perjuangan Rachel Maryam Lahirkan Anak di Usia 40 Tahun, Alami Komplikasi dan Pendarahan
Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk melakukan operasi kembali guna menghentikan penyebab pendarahan.
Akhirnya, menurut Edwin, pihak keluarga memutuskan agar dilakukan pengangkatan rahim.
"Dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya," ujar Edwin Aprihandono.
Pendarahan ini disebut menyebabkan Rachel Maryam kehilangan banyak darah, yang membuat HB darahnya menjadi drop dan membutuhkan banyak sekali transfusi darah.
Edwin kemudian menjelaskan bahwa kondisi itu membuat Rachel Maryam harus dibuat tidak sadar dan bukan mengalami koma.
Baca juga: Rachel Maryam Dikaruniai Anak Kedua, Paramitha Rusady Beri Ucapan Menyentuh
"Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel 'ditidurkan' atau dibuat 'tidak sadar' selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. (Jadi berita bahwa Rachel 'koma' sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya 'ditidurkan')," kata Edwin.
Saat ini, Edwin mengatakan Rachel Maryam sudah berhasil melewati masa kritis dan masuk masa pemulihan.
Edwin Aprihandono menambahkan, Rachel Maryam juga sudah bertemu dengan bayinya.
Baca juga: Rachel Maryam Melahirkan di Usia 40 Tahun, Penantian 8 Tahun dan Tepis Kabar Alami Koma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.