Pelantun lagu "Dahliaku" itu semakin ketakutan ketika teman-temannya mengetahui Reza bisa bernyanyi dangdut.
"Bahkan sampai mereka tahu Eja bisa nyanyi dangdut seperti dikucilkan, 'Ih, cowok kok penyanyi dangdut'. Itu Eja semakin depresi yang berat banget waktu itu," ucap Reza.
Rupanya, perundungan tidak sampai masa kanak-kanak Reza. Dia juga mendapatkan perundungan ketika masuk ke dunia hiburan Tanah Air yang mana saat bertarung dalam kompetisi ajang pencari bakat bernyanyi.
"Itu seperti terbawa saat kompetisi kemarin. Banyak yang ngomong kalau Eja ini bukan orang Indonesia. Jadi saat Eja mewakili Indonesia, katanya seperti tidak pantas," kata Reza.
"Padahal kan, Eja lahir juga Indonesia, bahasanya kadang bahasa Jawa dan itukan satu hal yang Eja enggak bisa kontrol (bullying) di luar sana," sambung Reza.
Dengan pengalaman seperti itu, Reza merasa sebagian masyarakat Indonesia masih berperilaku diskriminasi teradapnya.
Baca juga: Cerita Aty Kodong DAcademy, Dulu Hidup Susah di Selayar, Kini Jadi Artis dan Pengusaha
“Di Indonesia ini, mungkin Eja merasa kayak ada diskriminasi,” ucap Reza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.