Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mpok Atiek Cerita Susahnya Jadi Artis Zaman Dulu, Tampil 3 Bulan Sekali dan Dibayar Rp 2.500

Kompas.com - 11/09/2020, 12:40 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian senior Mpok Atiek menceritakan bagaimana sulitnya menjadi artis pada zaman dulu.

Dalam kanal YouTube DENNY CAGUR TV, Mpok Atiek mengaku memulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air pada 1978 dengan tampil di program acara Samrah yang disiarkan TVRI.

Tak seperti sekarang, Mpok Atiek mengatakan, zaman itu di seluruh Indonesia hanya ada satu stasiun televisi, yakni TVRI.

"Kalau lenong kan pemain di tengah, komunikasi sama satu grupnya. Tapi kalau Samrah, pemain di tengah, dikelilingi sama penonton menimal 60 orang, kadang-kadang 100 orang. Jadi kita improvisasinya sama penonton, tek-toknya," kata Mpok Atiek seperti dikutip Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Cara Mpok Atiek Bertahan di Tengah Pandemi dan Masa Tua

Dalam acara tersebut, kata Mpok Atiek, para pemain hanya menarik inti ceritanya.

Hanya saja, setiap pemain diwajibkan melayani celetukan setiap penonton.

Perbedaan yang signifikan juga terlihat pada proses latihan yang memakan waktu hampir satu bulan penuh.

"Cuma dulu tiga bulan sekali dapatnya (tampil), karena kan se-Indonesia cuma satu (stasiun) televisinya. Kalau zaman dulu, enggak kayak sekarang, datang ke lokasi syuting, dikasih skenario, baca, jalan (take syuting)," ujar Mpok Atiek.

"Kalau dulu enggak. Latihan, latihan, latihan blocking, latihan segala macam, pokoknya di luar kepala, udah tuh, dari televisinya meninjau 'oh sudah boleh nih', baru deh (tampil)," kata Mpok Atiek melanjutkan.

Perempuan kelahiran Februari 1956 itu juga mengungkapkan honor yang diterima selepas syuting.

"Tiga bulan sekali, ente tahu honornya berapa? Rp 2.500, ongkos zaman itu Rp 300," ungkap Mpok Atiek.

Baca juga: Berjaga-jaga, Mpok Atiek Bawa Surat Hasil Tes Covid-19 Setiap ke Luar Rumah

Dengan honor tersebut, pemain film Jendral Kancil The Movie itu menegaskan tidak dapat mencukupi makannya sehari-hari. Pasalnya, uang honor Rp 2.500 hanya habis diongkos.

"Latihan bisa sebulan, take-nya sekali, dibayarnya Rp 2.500, buat ongkos persekali jalan Rp 300, Rp 300, sudah Rp 600, bolak-balik sudah Rp 1.200. Dua hari latihan, selesai, boro-boro bakal makan," kata Mpok Atiek.

Meski hanya dibayar Rp 2.500, hal tersebut tidak melunturkan semangat Mpok Atiek untuk menjadi artis di Indonesia.

"Cuma memang saat itu Emak pengin banget jadi artis, pengin banget. Jadi rela deh, bela-belain jalan kaki (latihan)," kata Mpok Atiek.

Baca juga: Jalani Masa Tua, Mpok Atiek: Hidup Pas-pasan Makan Juga Alhamdulillah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com