JAKARTA, KOMPAS.com - Mengejar Matahari merupakan salah satu film terbaik Indonesia era awal 2000-an.
Film garapan sutradara Rudi Soedjarwo ini sukses mendapat kritik dan ulasan positif dari para penikmat film.
Terbukti dengan dinominasikannya film ini dalam enam kategori di ajang Festival Film Indonesia 2004.
Baca juga: Sinopsis Lovely Man, Raihaanun Mencari Ayahnya yang Hilang, 17 September di Netflix
Tak hanya itu, empat aktor papan atas tanah air, Winky Wiryawan, Fedi Nuril, Fauzi Baadila, dan Udjo Project Pop juga bermain sangat apik dalam film berdurasi 86 menit ini.
Mengejar Matahari menceritakan kisah pahit manis empat sahabat yang tinggal di pinggiran kota Jakarta.
Dikisahkan Ardi (Winky Wiryawan), Nino (Fedi Nuril), Damar (Fauzi Baadila), dan Apin (Udjo Project Pop) telah bersahabat sejak masih kanak-kanak.
Baca juga: Sinopsis Film Ruma Maida, Pentingnya Mengenal Sejarah dan Pluralisme Bangsa
Mereka tinggal di kawasan rumah susun kota Jakarta dan memiliki sebuah ritual bermain unik yang mereka namakan Mengejar Matahari.
Ritual bermain ini mengharuskan mereka saling berlomba lari dari satu titik ke titik lain di kawasan rumah susun dan pemenangnya adalah dia yang paling cepat sampai.
Selain karena ritual bermain, persahabatan mereka semakin terjalin solid saat harus menghadapi trauma bersama.
Baca juga: Sinopsis Silenced, Upaya Gong Yoo Mengungkap Kasus Kekerasan Seksual
Trauma ini muncul usai melihat preman bernama Obet (Ade Habibi) memukuli seorang anak kecil hingga tewas.
Mereka mengatasi trauma ini bersama dan dengan berani melapor ke polisi hingga Obet pun dipenjara.
Sayangnya, persahabatan mereka mulai terusik saat hadir seorang gadis bernama Rara (Agni Pratista) yang menyebabkan konflik antara Ardi dan Damar.
Rara yang lebih memilih Ardi membuat Damar marah dan persahabatan mereka mulai merenggang.
Baca juga: Sinopsis Petualangan Sherina, Pelarian Sherina dan Sadam dari Penculik
Selain karena asmara, karakter dan latar belakang keluarga juga menambah bumbu konflik dalam persahabatan mereka.
Ardi yang merupakan anak pensiunan polisi dibesarkan secara otoriter sehingga membuat hidupnya jadi penuh tekanan.