Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik Tur Stand Up Pandji Pragiwaksono, Komoidoumenoi

Kompas.com - 21/08/2020, 10:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Pandji Pragiwaksono akan mengadakan tur stand up terbaru bertajuk " Komoidoumenoi".

Acara ini akan bergulir mulai November 2020 dengan tur ke tujuh kota, yakni Makassar, Denpasar, Balikpapan, Palu, Yogyakarta, Banda Aceh, Jakarta.

Di Jakarta, sebagai penutup, Komoidoumenoi akan dilaksanakan di Istora Senayan.

Arti istilah komoidoumenoi

Sebagai informasi, istilah "Komoidoumenoi" berasal dari bahasa Yunani yang dipakai Aristophanes, bapak komedi dunia. Komoidoumenoi memiliki arti objek tertawaan

"Aristophanes bilang bahwa orang tertawa karena ada yang ditertawakan dan selama yang ditertawakan itu manusia, maka peluang menyinggung selalu ada," kata Pandji dalam konferensi pers virtual yang diikuti Kompas.com, Rabu (19/8/2020). 

Baca juga: Lewat Komoidoumenoi, Pandji Pragiwaksono Ingin Publik Tahu Komedi Akan Selalu Menyinggung

Menurut Pandji, istilah itu dulu dipakai Aristophanes untuk menyadarkan politisi dan orang-orang terhormat di masyarakat.

"Dari ratusan tahun lalu, komedi itu dilahirkan sebagai bentuk keresahan, komedi sudah menyinggung," ujar Pandji.

Berawal dari keresahan

Pandji mengatakan, acara ini tercetus dari kerasahan yang dirasakannya sebagai seorang komedian.

"Komoidoumenoi lahir dari keresahan saya terhadap ketersinggungan. Dari masa ke masa ada saja pelawak yang kemudian menyinggung masyarakat. Iya kalau cuma pelawak, kadang masyarakat biasa pun menyinggung masyarakat lain," kata Pandji.

Menurut Pandji, pelawak lebih sering menjadi target sasaran pihak-pihak yang tersingung.

Pandji juga berbagi cerita ketersinggungan yang pernah dialaminya. 

Baca juga: Resah pada Ketersinggungan, Pandji Pragiwaksono Bikin Acara Komoidoumenoi

"Saya pun jadi target ketersinggungan banyak orang. Dalam hal ini, kucing, entar soal regulasi ganja, entar ada soal daun bungkus. Wah ramai sekali. Tiap tahun saya selalu ada deh," tutur Pandji.

Soal ketersinggungan

Pandji Pragiwaksono merasa, semakin hari bahan melawak semakin terbatasi perasaan tersinggung.

Menurut Pandji, stand up comedy tanpa menyinggung sangat mustahil.

"Jadi kalau hari ini masyarakat ada yang bilang tolong dong komedian jangan bikin stand up yang menyinggung, argumen saya adalah enggak bisa. Kalau bisa, kami sudah berhenti selama ratusan tahun menyinggung orang," tutur Pandji.

Pandji juga menyadari, tidak semua orang memiliki tingkat ketersinggungan yang sama.

"Selain itu siapa yang bisa nebak, orang akan tersinggung tentang apa," ucap Pandji. 

Baca juga: Aksi Solidaritas Pandji Pragiwaksono dan Artis Lain, Bagikan APD untuk Tenaga Medis

Untuk menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi, Komoidoumenoi bekerja sama dengan Qlue Smart City dan BEM FKM Universitas Indonesia.

Penjualan tiket sudah dibuka pada 20 Juni lalu dan dalam waktu kurang dari satu menit sebanyak 3.300 tiket ludes terjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com