Bagiku, saat itu kami sama-sama berusaha keras untuk saling mendekatkan diri, walau luka dan tekanan tak bisa dihindari.
Seiring waktu, hubungan kami perlahan pulih. Kami mulai menemukan titik aman untuk menjadi satu tubuh di Hype.
Masih aku ingat, ketika Mbak Kur memberikan lipstik emas dan seperangkat skin care sebagai apresiasi dari konsistensiku mengirim berita wrap up pagi-pagi buta.
"Untuk menunjang penampilan Gita," katanya.
Penampilan saja Mbak Kur perhatikan, apalagi tulisanku.
Aku beri satu rahasia. Dalam dunia imajinasiku ada sejoli yang tidak terpisahkan. Yaitu Mbak Kur (maaf ya Mbak) "Si Editor Pecah Enggel" dan diriku yang adalah 'Reporter Langganan Typo'.
Kemampuan tulisanku belum mampu menandingi kecepatan Mbak Kur yang pandai melihat angle menarik di setiap berita-berita trending.
Suatu hari Mbak Kur pagi-pagi menegurku atas tulisan berantakan yang buru-buru aku kirim karena bangun kesiangan.
Berikut keluhannya:
"[27/6 10:31] Mbak Kur: git lo kl bikin wrap up jgn asal cepet dan jgn asal copas ya, mesti ngalir gt lho beritanya.. krn ini kan nilainya feature, feature tuh mesti menyentuh," tulis Mbak Kur.
Jantungku mulai berdebar.
"[27/6 14:27] Mbak Kur: yg berita shrek lo baca jg ya.. huhu typo nya bnyk amat, terus nama artisnya cm ditulis diaz, lithgow hiks hiks.. udah gitu donkey sama shrek jg ga ditulis nama artisnya ???????????????? diperbaiki ya ke dpnnya," tulis Mbak Kur lagi.
Mulai sesak napas, jantungku semakin berdebar.
Hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk merepotkannya lagi. Dan saat ini aku ingin sekali menunjukkan jawaban Mbak Kur saat itu ke semua orang.
"[27/6 15:21] Iragita Sembiring: Baik mbakk ???????? makasih koreksinya.. jangan lelah ya mbakkur sama aku," pintaku.