Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Diary Goo Hara yang Menyayat Hati Terungkap

Kompas.com - 24/07/2020, 08:23 WIB
Rintan Puspita Sari,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Koreaboo

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian Goo Hara November 2019 mengejutkan banyak orang dan masih menyisakan misteri sisi kehidupannya yang lain.

Dalam sebuah program acara JTBC, terungkap catatan harian Goo Hara yang berisi catatan menyedihkan dari mantan anggota girlband KARA itu.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Alasan Kakak Goo Hara Gugat Ibu Kandung

Diary Hara berisi tentang pemikirannnya saat melalui masa-masa yang dia rasa sulit selama hidupnya.

Beberapa catatan terlihat sudah dibuat sejak dia masih sekolah.

Beberapa catatan lain terlihat lebih positif, ketika dia membahas menemukan ketertarikan pada orang lain.

Bagaimana dia berencana agar lebih sukses ke depannya dengan keuangan yang rajin disimpannya sepanjang karier.

Baca juga: Warisan Adiknya Diklaim, Kakak Mendiang Goo Hara Bongkar Kelakuan Ibunya

Namun beberapa tulisan jelas menunjukkan Hara terluka. Dia meminta Tuhan untuk memaafkannya dan mengawasinya.

Dalam tulisannya, Hara terlihat menenangkan dirinya sendiri melalui agama saat menghadapi kesulitan dalam hidup.

"Hara, tidak apa-apa. Itu tidak sakit. Tidak apa-apa," tulis Hara.

"Hara, tidak apa-apa, itu tidak sakit. Ini juga akan berlalu. Tuhan tolong maafkan aku. Bapa Tuhan Yesus, Tuhan yang bijaksana, tolong awasi kekecewaan diri saya terakhir kali Bapa," tulisnya.

Baca juga: Kakak dan Ibu Kandung Goo Hara Bersitegang Perebutkan Harta Warisan

Hara yang meninggal dunia 24 November 2019 itu juga pernah menulis tentang bagaimana dia melihat dirinya sendiri.

Dia merasa sensitif dan penyebab ketidakbahagiaannya. Dia tahu dia memiliki celah lubang karena tidak memiliki ibu dalam hidupnya tetapi coba lebih fokus untuk bahagia kedepannya.

"Aku rindu ibu. Aku rindu dan ingin merasakan ibu. Aku selalu menyimpannya, tidak mengeluarkannya, dan menyimpannya di dalam," tulis Hara.

Dari semua halaman, kalimat "tidak apa-apa" merupakan kalimat yang paling sering ditulisnya.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Goo Hara Berjanji Datang dalam Mimpi Sahabatnya

Menurut Profesor psikolog Kim Tae Kyung, kecenderungan Hara menulis "tidak apa-apa" seolah dia mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri kalau itu sungguh baik-baik saja.

Hanya saja ada tulisan yang paling mencuri perhatian Kim Tae Kyung, yaitu saat Hara membicarakan tentang 'boleh untuk dicintai".

"Apakah kehadiranku menyusahkan? Siapa aku? Apa yang harus aku lakukan? Aku bertanya-tanya siapa aku. Bolehkah aku dicintai? Apa aku perlu cinta?" tulis Hara.

Menurut Profesor Kim, kalimat itu kerap digunakan individu yang tidak pernah mendapatkan cinta tak bersyarat.

Baca juga: Terungkap Isi Pesan Kakak Goo Hara, Memohon Sang Adik Tetap Hidup

"Bagian yang paling menonjol bagi saya adalah ketika dia berkata, 'Apakah aku orang yang diizinkan untuk dicintai?' Pikiran-pikiran ini biasanya dari orang-orang yang hanya mencintai dengan syarat. Mereka tidak pernah menerima cinta tanpa syarat," kata Profesor Kim.

Dari pesan yang ditulis di diary-nya, Hara jelas terlihat memiliki kasih sayang untuk ayahnya, tapi dia tidak menganggap ibunya lebih dari seorang ibu biologis.

Hara hanya ingin merasakan cinta tak bersyarat yang normal diberikan ibu pada anak mereka.

Hampir satu tahun sejak kepergian Hara,kakak serta ayahnya masih berjuang untuk mencegah ibu mereka mendapatkan warisan Hara sekaligus mencegah anak-anak lain terluka oleh ibu yang meninggalkan anak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Koreaboo
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com