Fakta Kematian Preksha Mehta, Bunuh Diri dan Dikabarkan Alami Depresi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia hiburan India kembali berduka setelah meninggalnya aktris Preksha Mehta.

Berita duka meninggaknya aktris yang bermain di film televisi Crime Patrol ini cukup menggemparkan masyarakat India.

Preksha Mehta meninggal dunia karena bunuh diri. Terlebih, perempuan berusia 25 tahun itu meninggalkan pesan tersirat pada unggahan terakhir Instagram-nya.

Baca juga: Aktris Televisi India, Preksha Mehta, Meninggal karena Bunuh Diri

1. Bunuh diri

Preksha Mehta menghadiri hidupnya sendiri di kediamannya di Indore, pada Senin (25/5/2020).

Jenazahnya ditemukan oleh salah satu anggota keluarganya pada keesokan harinya.

Menurut laporan, Preksha Mehta telah meninggalkan catatan bunuh diri. Namun di dalam surat itu dia tidak mengungkap alasan melakukannya.

Baca juga: Profil Preksha Mehta, Bintang India yang Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun

2. Pesan tersirat

Beberapa jam sebelum kematiannya, aktris tersebut membagikan sebuah pesan tersirat pada unggahan Instagram-nya.

Dia menuliskan dalam bahasa Hindi "Sabse bura hota hai sapno ka mar jaana" yang artinya "tidak ada yang lebih buruk dari mimpimu yang sekarat".

3. Alami depresi

Seperti dilansir Times of India, Preksha Mehta dikabarkan mengalami depresi karena tidak adanya pekerjaan selama lockdown.

Baca juga: Pesan Terakhir Preksha Mehta di Instagram, Isyaratkan Bunuh Diri?

Dia juga sudah pulang kampung karena penyebaran virus corona yang meluas di Mumbai, pusat industri film India.

Preksha Mehta pindah ke Mumbai pada 2018 setelah bekerja di teater di Madhya Pradesh.

4. Pesan menyentuh seorang teman

Berita duka kematian Preksha Mehta ini telah dikonfirmasi oleh aktris Richa Tiwari dalam unggahan Instagram-nya.

Dia mengunggah foto Preksha Mehta dan menyertakan pesan menyentuh pada keterangan tertulis pada unggahan tersebut.

"Banyak yang tersembunyi di balik senyuman, tidak banyak yang memahami hal ini. Status terakhir Preksha adalah - Tidak ada yang lebih buruk daripada kematian impian anda," tulis Richa Tiwari.

"Kita harus menciptakan kesadaran kesehatan mental seperti halnya kesehatan fisik. Kami telah kehilangan anggota keluarga MPSD kami," tulis Richa Tiwari melanjutkan.