Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Hidup Roy Marten, Ditampar 17 Kali hingga Dibayar Rp 100.000

Kompas.com - 24/05/2020, 08:31 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com- Aktor Senior Roy Marten bercerita panjang lebar tentang kisah hidupnya dalam vlog Helmy Yahya Bicara, yang dikutip Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Roy menceritakan pengalamannya selama meniti karier di dunia akting Tanah Air, hingga kisah percintaannya dengan sang istri, Anna Maria.

Kompas.com merangkum 5 cerita menariknya sebagai berikut:

Baca juga: Roy Marten Ceritakan 17 Kali Ditampar Christine Hakim, Ternyata...

1. Ditampar Christine Hakim 17 kali

Roy Marten ternyata pernah ditampar hingga 17 kali ketika syuting film Badai Pasti Berlalu (1977) garapan sutradara Teguh Karya itu.

Diceritakan Roy Marten, Teguh Karya dan krunya adalah orang-orang yang sangat tepat waktu dan tidak pernah datang terlambat.

Sementara itu, karena baru menyelesaikan syuting di tempat lain, Roy Marten datang terlambat ke lokasi syuting film Badai Pasti Berlalu.

Kebetulan adegan yang akan diambil saat itu adalah Roy Marten harus ditampar oleh Christine Hakim.

Bukan hanya sekali, tapi Roy Marten akhirnya ditampar hingga 17 kali sampai berkunang-kunang.

Terlebih lagi, Roy Marten sudah tidak tidur selama tiga hari karena syuting.

Belakangan Roy Marten baru sadar kalau itu cara Teguh Karya menegur dirinya yang sudah datang terlambat.

"Cut. Ambil yang take pertama," kata Roy Marten menirukan ucapan Teguh Karya saat itu.

"Jadi inilah kemarahan Teguh Karya. Dia balas dengan pakai tangannya Christine Hakim," ujar Roy Marten.

Menurut Roy Marten, Teguh Karya memang tidak pernah memarahinya sehingga kejadian saat itu benar-benar membekas dalam ingatannya.

Diketahui, dalam film Badai Pasti Berlalu, Roy Marten beradu akting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Mieke Widjaja.

2. Honor pertama dibayar Rp 100.000

Roy Marten mengungkap honor pertama yang diperolehnya dari dunia seni peran.

Roy Marten awalnya mengungkapkan bahwa pertama kali ikut casting karena diajak oleh seorang wartawan Sinar Harapan, Albert Situmorang.
Sebagai anak dari daerah Salatiga, Roy Marten merasa menemukan impiannya saat mendapat ajakan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com