Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Soimah, Anak Nelayan yang Jadi Artis Terkenal

Kompas.com - 22/05/2020, 17:45 WIB
Firda Janati,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perjalanan karier penyanyi Soimah Pancawati tidaklah mudah.

Ia dikenal memulai kariernya dari bawah.

Bahkan, Soimah sampai harus melakukan pekerjaan kasar demi membantu perekonomian keluarga.

Baca juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Soimah Pancawati: Senior yang Sangat Baik

Soimah tidak pernah malu dengan yang berasal dari desa.

Hal terpenting saat ia memulai karier adalah fokus pada bakatnya demi menjadi pekerja seni.

“Saya pikirnya tetap berkesenian toh kalau enggak laku balik ke kampung. Saya mau yang praktis tidak diribetkan bakal laku atau tidak,” kata Soimah saat melakukan live Instagram di Instagram @arcana.putu, dikutip Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

Salah satu alasan Soimah tidak pernah malu dengan dirinya yang berasal dari desa adalah karena keluarga, terutama orangtua.

Baca juga: Soimah Bagi-bagi Masker Kain ke Tukang Cukur hingga Tukang Becak

“Mungkin yang pertama dulu karena tiap hari itu hidungnya selalu mencium bau amis, nyium bau ikan, itu senang banget,” kata dia.

“Yang kedua saya ingat masa lalu aja, masa prihatin saya, orangtua ngasih makan dengan rezeki jadi nelayan,” ujar Soimah lagi.

Itu sebabnya sampai saat ini, Soimah tidak pernah melupakan perjuangan orangtua yang rela menjadi nelayan demi menghidupi keluarga.

Baca juga: Ajakan Soimah Pakai Masker Kain dan Jahit Sendiri

“Untuk ngeleng-ngeleng (mengingat) lah bahwa orangtua saya ngasih makan saya hasil dari (jual) ikan,” kata Soimah.

Sangat berbeda dengan anak kecil pada umumnya yang masih ingin bermain, Soimah harus membantu keluarga dengan berjualan ikan dan es balok.

“Setiap hari tangan saya ini selalu bersentuhan dengan ikan, es balok, garam, terus alang-alang, daun kelapa buat alas, batang kelapa kayu-kayu untuk ngasap ikan,” kenangnya.

Baca juga: Soimah: Masker Medis Biarlah Tenaga Medis yang Pakai

Tanpa mengeluh, keseharian itu Soimah lakoni tiap hari sampai membuat tangan kecilnya saat itu menjadi kasar.

“Pokoknya pekerjaan yang membuat tangan kasarlah dari SD sampai SMP,” tuturnya.

Meski telah mendulang kesuksesan saat ini, Soimah tetap rendah hati karena ia pernah merasakan pedihnya hidup susah yang penuh perjuangan.

Baca juga: Soimah Imbau Orang Sehat Pakai Masker Kain, Bukan Masker Medis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com