KOMPAS.com - Film terbaru dari Christopher Nolan, Tenet, akan menjadi film blockbuster pertama yang dirilis sejak pandemi virus corona menghambat industri film sejak Maret lalu.
Tenet menjadi harapan para exhibitor ntuk menarik kembali para penikmat film ke bioskop.
Namun Warner Bros. membutuhkan, setidaknya, 80 persen bioskop di seluruh dunia dibuka untuk merilis Tenet agar tidak mengalami kerugian besar.
Saat ini, Tenet masih mengisi slot tayang pada 17 Juli 2020.
Untuk itu, Warner Bros. membutuhkan setidaknya 3.500 layar bioskop di Amerika dan 30.000 layar lainnya di seluruh dunia untuk mendapatkan pendapatan solid dari Tenet.
Baca juga: Trailer Rilis, Tenet Jadi Karya Ambisius dari Chistopher Nolan
Maklum saja, film ini dikabarkan menghabiskan biaya produksi hingga mencapai 200 juta dollar atau Rp 2,9 triliun.
Sementara Christopher Nolan akan mendapatkan 20 persen dari pendapatan kotor pertama film itu.
Kemungkinan tersebut terbilang sangat kecil mengingat berbagai bioskop di belahan dunia masih akan ditutup mengikuti anjuran pemerintah demi melawan corona.
Baca juga: Menyaksikan Dunia Terbalik dalam Poster Film Tenet
Beberapa pengamat film juga mengatakan, bioskop kemungkinan besar akan dibuka tiga bulan lagi, itu pun dengan catatan pasar tidak akan langsung kembali seutuhnya.
Demi menghadapi opsi kedua itu, Warner Bros. juga sudah memiliki rencana cadangan.
Jika harapan mereka melihat 80 persen bioskop dibuka pada pertengahan Juli tidak terlaksana, maka mereka akan memindahkan Tenet ke 14 Agustus yang sebelumnya diisi oleh Wonder Woman 1984.
Baca juga: Christopher Nolan Mundur dari Film Superman vs Batman?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.