Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Berjuang Lawan Kanker Usus

Kompas.com - 15/05/2020, 20:41 WIB
Rintan Puspita Sari,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka datang dari industri hiburan Tanah Air. Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia pada Jumat (15/5/2020).

Sebelum tutup usia, Henky Solaiman diketahui sempat menderita kanker usus.

Aktor kelahiran tahun 1941 itu bahkan memilih mundur dari sinetron Dunia Terbalik awal tahun 2020.

Bagaimana riwayat penyakit kanker usus yang diderita Henky Solaiman, berikut rangkuman Kompas.com.

Awal tahu mengidap kanker usus

Saat memutuskan mundur dari sinetron Dunia Terbalik, Henky Solaiman sudah tahu bahwa dirinya mengidap kanker usus sekitar bulan September tahun 2019.

Awal kecurigaannya adalah karena ia mengalami sulit buang air besar.

Henky kemudian memutuskan pergi ke dokter dan setelah dilakukan endoskopi diketahui bahwa dirinya memiliki tumor yang menghalangi usus.

Hanya saja, saat itu, Henky Solaiman memilih untuk melakukan terapi di rumah.

Baca juga: Anwar Fuady: Henky Solaiman Orangnya Konsisten, Lucunya Natural

Menolak operasi

Ketika divonis mengidap kanker usus, Henky Solaiman justru menolak untuk mendapat perawatan medis.

Alasannya, Henky Solaiman merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.

"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky Solaiman.

"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup. Ya itu bukan hidup namanya saya bilang. Saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.

Baca juga: Selamat Jalan Henky Solaiman, Aktor Gaek yang Tetap Bersinar di Usia Senja

Jalani terapi magnet

Tak lantas pasrah atas penyakitnya, Henky Solaiman memilih menjalani terapi magnet yang dia percaya bisa membuat kondisinya jauh lebih baik.

Meskipun, kala itu, Henky tidak tahu pasti apakah itu akan berpengaruh pada kanker yang diidapnya.

Setidaknya, dia merasa kondisinya jauh lebih baik dan lebih lancar Buang Air Besar (BAB) setelah menjalani terapi magnet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com