Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nafa Urbach: Sejujurnya Aku Sudah Enggak Nonton Sinetron Indonesia

Kompas.com - 22/04/2020, 20:24 WIB
Melvina Tionardus,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai artis peran yang sudah berkarier di dunia hiburan sejak tahun 1990an, Nafa Urbach cukup merasakan bagaimana bedanya orang-orang di balik layar meracik sinetron saat ini dengan zaman dahulu.

Hal tersebut dirasakannya kala syuting sinetron belum lama ini.

"Sejujurnya aku udah enggak nonton sinetron Indonesia. Kemarin itu aku sempat syuting sama mereka, aku kasih masukan banyak banget, kayak aku kasih masukan sama sutradaranya," kata Nafa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020). 

Baca juga: Masyarakat Demam Drakor, Nafa Urbach: Ini Alarm Buat Sineas Indonesia

Dalam kesempatan itu, Nafa mencoba mengenal sistem industri sinetron saat ini.

"Pas waktu aku ditawari sinetron, aku sih sebenarnya penasaran juga. Terus aku punya persyaratan, 'oke gue cuma mau syuting seminggu tiga kali', aku bilang begitu. Aku pengin tahu dong sekarang itu sistem industri sinetron di Indonesia tuh seperti apa," ucap Nafa.

Ternyata, sudah banyak perbedaan yang dirasakannya antara industri sinetron kini dan dahulu. 

Baca juga: Nafa Urbach: Masa Karantina Bisa Dipakai Penulis Skenario untuk Bikin Cerita Sinetron yang Bagus

"Ternyata ya lumayan kasihan sih. Maksudnya, dari segi cerita juga, pengambilan gambar, terus kayak ya... mereka penulisnya kurang kreatif sih kalau aku bilang, para penulisnya," ujar Nafa.

Menurut Nafa, kualitas sinetron kini berbeda dengan zaman dulu dirinya berakting di sinetron sekitar tahun 1990-2000an.

"Zaman aku, sinetron aku keren banget. Zaman aku segi cerita, semuanya, sinetronnya bagus-bagus. Aduh maaf ya tapi kalah lah sinetron sekarang. Karena (dulu) weekly," ucap Nafa Urbach.

Baca juga: Nafa Urbach: Kalau Semua Nonton Drakor, Artis Indonesia Tidak Kerja Nanti

Menurut Nafa, mungkin sinetron sekarang bisa kembali mengikuti jadwal sinetron zaman dahulu yang episodenya tayang per minggu atau seperti sistem drama Korea.

"Aku mikir enggak usah terlalu banyak-banyaklah, ya bikin aja kayak season-season. Cuma, satu season mungkin okelah 50 episode, kan, kualitasnya akan lebih terjaga," ujar Nafa. 

Selain dari segi kualitas cerita dan pengambilan gambar, Nafa juga menyoroti musik latar adegan di sinetron.

"Dari tahun berapa musiknya begitu terus enggak ada perkembangan, mungkin akan lebih bisa ditelitilah. Karena musik sangat mempengaruhi alur. Hati mau dibawa sedih musiknya sedih, jangan sedikit-sedikit jeng jeng jeng jeng," tutur Nafa.

Baca juga: Nafa Urbach: Sinetron Indonesia Bisa Ditinggalkan Penonton bila Tak Bikin Gebrakan

Sebelumnya, pada Senin lalu, Nafa Urbach mengungkapkan keresahannya itu di Insta Story akun Instagram-nya @nafaurbach.

Nafa juga meminta pendapat warganet dan dari tanggapan warganet ia menyimpulkan saat ini sudah banyak penonton Indonesia yang beralih ke drama Korea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com