JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Angga Dwimas Sasongko masih merasakan kehilangan atas kepergian sosok musisi legendaris Glenn Fredly.
Diberitakan sebelumnya, Glenn Fredly mengembuskan napas terakhir pada Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan.
Glenn Fredly meninggal dunia di usia 44 tahun akibat komplikasi penyakit meningitis.
Angga menuturkan, persahabatannya dengan Glenn Fredly terjalin dengan unik dan mengalir begitu saja.
Baca juga: Ziarah ke Makam Glenn Fredly, Angga Dwimas Sasongko: Dia Lebih Besar dari Karyanya
Kisah ini disampaikan Angga Dwimas Sasongko dalam sebuah diskusi yang dipandu Adriano Qalbi.
Perbincangan ini disiarkan secara live di akun Instagram Visinema, Jumat (17/4/2020) malam.
Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:
Angga Dwimas bercerita pertemuannya dengan Glenn Fredly terjadi saat ia dipercaya menjadi sutradara video klip single "Let Say Love".
Lagu tersebut hasil kolaborasi Glenn Fredly dengan Endah N Rhesa dan Sandhy Sondoro pada tahun 2009.
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Siap Persembahkan Berbagai Acara untuk Glenn Fredly
"Kelar (syuting video klip) jam 10 (malam), tapi gue ngobrol sama Glenn sampai jam 3 pagi," ucap Angga Dwimas Sasongko.
Angga mengaku dia dan Glenn sama-sama mengagumi sosok Presiden Indonesia yang keempat KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur.
"Enggak tahu kenapa gue sama Glenn nyambung saja. Dia sama gue sama-sama pengagum Gus Dur," ucap Angga.
Baca juga: Cerita Persahabatan Angga Dwimas Sasongko dan Glenn Fredly, Sama-sama Pengagum Gusdur
Sejak saat itu, kata Angga Dwimas, intensitas pertemuannya dengan Glenn Fredly semakin sering.
Angga Dwimas pun sering menonton konser Glenn Fredly. Sedangkan, pelantun "Januari" itu sering mampir ke kantor Angga.
Hingga suatu ketika, bencana alam gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat, pada Oktober 2010 terjadi, Angga dan Glenn memutuskan untuk terjun ke lokasi bencana sebagai relawan.
Kemudian, Angga bersama Glenn Fredly dan tim Visinema Pictures saat itu, yakni Oka dan Bagas menyambangi Mentawai untuk memberikan bantuan.
Tak main-main, Angga Dwimas Sasongko dan Glenn Fredly berada di Mentawai selama dua tahun.
Baca juga: Tak Tega Lihat Glenn Fredly Kesakitan, Angga Dwimas Minta Sahabatnya ke Rumah Sakit
Oleh sebab itu, Angga sudah merasa Mentawai menjadi bagian sendiri dari Visinema Pictures.
Keakrabannya dengan Glenn Fredly pun semakin kuat.
Hingga akhirnya, kata Angga, obrolannya bersama Glenn mengilhami tercetusnya film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014).
"Akhirnya gue cerita (sama Glenn Fredly) soal ketemu Sani Tawainella, Glenn bilang, 'jadiin film saja itu barang (cerita)'. Kami bikin social experiment tanpa ada permintaan. Akhirnya kami bareng-bareng ngerjain film Cahaya Dari Timur," ucap Angga.
Bukan tanpa kendala, Angga dan Glenn Fredly sempat berhenti mengerjakan film tersebut karena kehabisan uang setelah investor memutuskan mundur.
Baca juga: Mengenang Semangat Glenn Fredly Perjuangkan HAM di Indonesia Timur
Beruntung, kata Angga, ada tokoh nasional Gita Wirjawan yang membantu pendanaan sehingga film itu berhasil rampung.
"Nah itu kami jadiin titik start kami, setelah Cahaya Dari Timur, Glenn jadi bagian dan pemegang saham dan jadi komisaris dan salah satu board of director Visinema," ucap Angga.
Diketahui, film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku bercerita tentang Sani Tawainella (Chicco Jericho) yang ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola.
Baca juga: Tangis dan Kenangan Rekan Musisi di Sounds Rights untuk Glenn Fredly
Di tengah kesulitan hidup serta pilihan antara keluarga atau tim sepakbolanya, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
Film yang berlatar belakang konflik di Ambon ini meraih banyak penghargaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.