Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Komedi Slapstick di Srimulat, Tarzan Diprotes dan Dianggap Kejam

Kompas.com - 04/04/2020, 18:02 WIB
Andika Aditia,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian senior Toto Muryadi atau Tarzan blak-blakan soal komedi slapstick.

Jenis komedi slapstick dulu sering Tarzan mainkan bersama rekan-rekanya di kelompok lawak Srimulat.

Adapun, slapstick adalah jenis komedi fisik yang mudah dicerna dan bermain dalam lingkup yang luas dan mencakup tiga hal utama yaitu derita, celaka dan aniaya.

Komedi slapstick biasanya lebih mengandalkan kelucuan gerak adegan ketimbang dialog atau monolog yang dibangun pemainnya.

Baca juga: Tarzan: Dulu Penonton Harus Bayar kalau Mau Nonton Komedi, Sekarang Penonton Dibayar

Misalnya, terjatuh dari kursi, saling dorong ke properti yang terbuat dari stereofoam, memasukkan benda asing ke dalam mulut, dan melempar kue ke seseorang.

Menurut Tarzan, meski terlihat mudah, tak semua pelawak bisa melakoni slapstick dengan baik.

Salah mengaplikasikannya justru tak mengundang tawa penonton. 

Baca juga: Tarzan: Stand Up Comedy Diisi Orang Kampus, kalau Srimulat Orang Kampung

"Kalau enggak tepat menyampaikannya bisa konyol doang kelihatannya, kalau di sini kan yang konyol bagian (karakter) pembantu biasanya," ucap Tarzan dalam sesi obrolan bersama komika Adriano Qalbi yang ditayangkan secara live streaming di Vidio, Sabtu (4/4/2020).

Salah satu contoh pelawak yang lihai memainkan slapstick adalah mendiang komedian legendaris Saparbe Notowidagdo atau dikenal sebagai Pak Bendot.

"Nah dulu misalnya Pak Bendot, itu kalau salah melakukan slapstick malah garing, tetapi dia bisa memainkannya dengan baik dan jadi lucu," ujarnya. 

Baca juga: Hadiri Sidang Putusan Nunung, Tarzan Berharap Temannya Bebas

"Jadi improve tendang orang, (tendang) kursi itu bisa jadi hal yang lucu, asal tepat melakukannya biar enggak terlihat menyakiti orang lain," kata Tarzan. 

Meski demikian, kata Tarzan, melakukan komedi slapstick yang berorientasi kejahilan lewat fisik bukan tanpa risiko.

Ia dan teman-temannya pernah diprotes keras oleh banyak orang.

Baca juga: Tak Bisa Bertemu, Tarzan Lemparkan Cium Jauh untuk Nunung

"Pernah juga (diprotes), contoh, saya juga sempat minta maaf, karena lagi komedi tentang cerita perjuangan terus diprotes, dulu (sampaikan maaf) lewat surat pembaca di Kompas," ucap Tarzan.

Namun, lanjut dia, hal ini menjadi dua sisi komedi yang cukup anomali.

Satu sisi menimbulkan humor, satu sisi mengundang protes.

"Kayak Bendot, makin disiksa makin lucu, nah banyak yang protes itu, 'orang tua disiksa pelawaknya kejam," ujarnya.

Baca juga: Tarzan Emosi Srimulat Disebut Gembong Narkoba

Entah bagaimana pendapat penonton soal slapstick, tetapi yang pasti Tarzan sepakat bahwa komedi itu memang kejam.

Terkadang, kata Tarzan, penderitaan orang bisa menjadi materi komedi yang ampuh mengundang tawa.

Suka atau tidak suka begitulah realitanya kata Tarzan.

"Tapi saya pernah baca sebuah tulisan (soal slapstick), tapi saya sepakat humor itu sadis loh, orang ditendang (kita malah) tertawa, nah itu sisi kejamnya humor," ujar Tarzan.

Baca juga: Tarzan, Tessy, dan Rohana Srimulat Belum Dapat Izin Jenguk Nunung

Adapun, komedi slapstick sudah lama ada, sebut saja komedian legendaris Charlie Chaplin, Mr. Bean, dan Warkop DKI.

Sementara, Srimulat yang sering menggunakan jenis komedi ini adalah kelompok lawak legendaris yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Solo pada tahun 1950.

Nama Srimulat diambil dari nama istri Teguh Slamet Rahardjo saat itu.

Baca juga: Tarzan Emosi Srimulat Disebut Gembong Narkoba

Dalam perkembangannya, kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang-cabang seperti di Surabaya, Semarang, Surakarta, dan Jakarta.

Para pelawak yang pernah bermain dalam Srimulat amat banyak, bongkar pasang pemain adalah hal yang wajar dalam Srimulat.

Nama-nama yang populer bergabung dengan Srimulat adalah Asmuni, Gogon, Kadir, Basuki, Leysus, Mamiek Prakoso, Bendot, Nunung, Nurbuat, Djudjuk Djuariah, Polo, Doyok, Nunung, Tessy, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com