Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewi Lestari Serukan Jangan Unggah Buku PDF Ilegal

Kompas.com - 01/04/2020, 19:04 WIB
Ady Prawira Riandi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penulis Dewi Lestari menyerukan agar masyarakat Indonesia tidak mengunggah buku PDF ilegal di tengah pandemi corona.

Belum lama ini, dunia maya diramaikan dengan sebuah utas yang ingin membagikan buku dalam bentuk PDF secara cuma-cuma. Hal itu lantas menuai kritikan tajam, terutama dari para penulis buku.

Baca juga: Dewi Lestari Ungkap Ciri Khasnya dalam Mencipta Sebuah Lagu

Dewi Lestari menilai bahwa mengunggah buku PDF ilegal justru akan merugikan para penulis. Perilaku tersebut justru sangat berbeda dengan cara membantu orang lain lewat donasi.

"Saya setuju kita berdonasi dan banyak-banyak memberi pada saat seperti ini. Namun, berdonasi tidak sama dengan mengambil hak orang lain," tulisnya seperti dikutip dari laman Instagram-nya, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Dewi Lestari Akan Rilis Novel Baru

"Mengunggah PDF ilegal atas karya kami, menyebarkan tautannya, menyilakan orang lain mengunduhnya demi hiburan gratis untuk membunuh waktu, sama dengan merampas hak ekonomi kami," sambung penulis buku Supernova ini.

Keresahan Dewi Lestari ini bukan tanpa sebab. Di tengah pandemi corona, kondisi ekonomi masyarakat Indonesia juga ikut terkena imbasnya.

Baca juga: Kata-kata Dewi Lestari Ini Jadi Beban di Pundak Rio Dewanto

"Mencari titik terang dari badai ekonomi besar yang tengah dan akan bergulung sebentar lagi. Kami juga ingin mencari cara terbaik untuk bisa terus berkarya dan memberikan pilihan-pilihan yang tak memberatkan kepada pembaca sekalian," tulisnya lagi.

Pada bagian akhir unggahannya, Dewi Lestari meminta agar masyarakat Indonesia bersama-sama saling bantu untuk dalam melewati masa sulit ini.

Baca juga: Kicauan Dewi Lestari untuk Raisa-Hamish

Ia sangat menyayangkan masih ada orang yang mengunggah buku PDF ilegal dan merugikan penerbit buku serta para penulis seperti dirinya.

"Situasi ini berat buat kita semua. Untuk bisa mengatasinya, kita harus saling mendukung. Bukan saling merampas. Bukan saling menikung. Setop unggah-unduh PDF bajakan. Setop penyebaran tautannya," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Gelombang besar berikut yang akan menerpa kita setelah pandemi adalah gelombang dampak ekonomi. Kita semua akan terimbas, tanpa kecuali. Termasuk penulis dan industri penerbitan. Saya setuju kita berdonasi dan banyak-banyak memberi pada saat seperti ini. Namun, berdonasi tidak sama dengan mengambil hak orang lain. Mengunggah PDF ilegal atas karya kami, menyebarkan tautannya, menyilakan orang lain mengunduhnya demi hiburan gratis untuk membunuh waktu, sama dengan merampas hak ekonomi kami. Saya berbicara bukan atas nama diri sendiri saja, melainkan semua penulis yang beroleh pendapatan melalui royalti. Royalti adalah hajat hidup kami. Tidak semua dari kami kaya raya, tak semua juga miskin merana. Satu hal yang pasti: royalti adalah hak atas jerih payah kami menuliskan buku. Saya, teman-teman penulis, penerbit buku, tengah bergulat mencari titik terang dari badai ekonomi besar yang tengah dan akan bergulung sebentar lagi. Kami juga ingin mencari cara terbaik untuk bisa terus berkarya dan memberikan pilihan-pilihan yang tak memberatkan kepada pembaca sekalian. Situasi ini berat buat kita semua. Untuk bisa mengatasinya, kita harus saling mendukung. Bukan saling merampas. Bukan saling menikung. Setop unggah-unduh PDF bajakan. Setop penyebaran tautannya. #SalingDukung

A post shared by Dee Lestari (@deelestari) on Mar 31, 2020 at 7:37pm PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com