Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ashanty Saat Kadar Merkuri di Tubuh Tinggi dan Fokus Ibadah

Kompas.com - 20/01/2020, 09:48 WIB
Melvina Tionardus,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty bercerita ia sempat stres lantaran mendapat hasil pemerkisaan darah yang kurang baik.

Kini, istri musisi Anang Hermansyah itu lebih mengatur pola makanannya.

Mengaku sudah lebih sehat

Akhir November lalu Ashanty sempat dirawat di rumah sakit akibat bentol-bentol yang berasal dari penyakit autoimunnya.

Kini setelah pulih lagi ia tak ingin terlalu banyak mengingat masa-masanya sakit.

"Sehat. Duh jangan bahas sakit-sakit melulu. Enggak boleh dibahas," kata Ashanty saat konferensi pers pembukaan gerai makanannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).

Baca juga: Sakit, Ashanty: Aku Fokus Ibadah Saja, Berserah Diri pada Allah

Kadar merkuri tinggi hampir sampai batas atas

Ashanty berpendapat, sumber penyakit itu biasanya berasal dari pikiran dan makanan.

"Semua itu ada di dalam pikiran. Kemarin agak rada stres karena dapat vitamin banyak banget dari dokter, kan, aku tuh dapat hasil darah jelek karena makanan," ucap Ashanty.

Kadar merkuri di dalam tubuh penyanyi berusia 35 tahun itu sempat dinyatakan hampir mencapai batas paling maksimal.

"Merkuri aku tinggi, dari satu sampai sepuluh, aku 9,8 jadi kurang bagus untuk tubuh kita. Jadi aku sekarang hati-hati makan ikan. Jadi bukan ikannya yang enggak sehat, jangan salah persepsi loh ini," tutur Ashanty.

Ashanty menceritakan tentang penyakitnya dalam video berjudul BUNDA ASHANTY TANGGAPI KOMENTAR NETIZEN, DARI PENYAKIT HINGGA HAL MISTIS pada akun YouTube-nya, The Hermansyah A6.Bidik layar YouTube The Hermansyah A6 Ashanty menceritakan tentang penyakitnya dalam video berjudul BUNDA ASHANTY TANGGAPI KOMENTAR NETIZEN, DARI PENYAKIT HINGGA HAL MISTIS pada akun YouTube-nya, The Hermansyah A6.

Terlalu sering makan makanan laut, hati-hati

Wanita berdarah Jawa dan Arab ini merasa dirinya yang terlalu sering mengonsumsi ikan menjadi penyebabnya.

"Jadi hati-hati makan ikan dan kerang. Aku berpikir makan ikan sehat, kan, jadi makan ikan. Nah jadi ikan laut sekarang tidak bagus," ucap Ashanty.

Menurut Ashanty makanan laut sekarang jadi berbahaya karena faktor kebersihan laut Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com