Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Helmy Yahya Dicopot, Glenn Fredly: Kerugian Besar bagi TVRI

Kompas.com - 18/01/2020, 20:34 WIB
Andika Aditia,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama (Dirut) TVRI oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI pada Kamis (16/1/2020), ramai ditanggapi banyak pihak.

Salah satunya adalah Glenn Fredly. Pelantun "Terserah" ini kecewa dengan pemecatan sepihak yang dilakukan Dewan pengawas TVRI kepada Helmy Yahya.

Menurut Glenn, Helmy Yahya telah banyak membawa perubahan bagi TVRI yang telah lama seperti mati suri.

Baca juga: Gara-gara Hak Siar Liga Inggris, Helmy Yahya Dicopot dari Dirut TVRI?

Glenn bahkan merasakan langsung kinerja Helmy Yahya saat pergelaran Konferensi Musik Indonesia pertama yang dihelat pada 7-9 Maret 2018 lalu.

"Saya harus akui dukungan yang besar tanpa basa basi birokrasi diberikan olehnya dan TVRI untuk ikut terlibat dalam usaha memajukan ekosistem musik tanah air, sejak awal Pak Helmy bahkan turun langsung sekaligus mengarahkan timnya," tulis Glenn dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Dalam unggahan tersebut, Glenn memajang sebuah foto dirinya bersama Helmy Yahya ketika Konferensi Musik Indonesia pertama digelar.

Baca juga: Pembelaan Helmy Yahya Setelah Diberhentikan sebagai Dirut TVRI

Dengan diberhentikannya Helmy Yahya yang sedang coba membawa perubahan, Glenn amat menyayangkan.

Padahal, kata Glenn, TVRI harusnya menunjukkan potensi terbaik sebagai televisi milik negara.

"TVRI harusnya bisa menjadi TV terbesar di negara ini, karena TVRI bukan milik perorangan, ibaratnya pemodal utama adalah masyarakat Indonesia sendiri," tulis Glenn.

Baca juga: Dicopot dari Dirut TVRI, Helmy Yahya Jelaskan Pembiayaan Liga Inggris

Glenn pun berharap Presiden Joko Widodo mau melihat permasalahan ini secara jernih. Terutama, terkait pembenahan TVRI sebagai televisi milik negara.

"TVRI adalah wajah peradaban bangsa dan negara ini..." tutup Glenn.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saat itu dengan latar Teluk Ambon saya berdiskusi bersama Direktur Utama @tvrinasional pak @helmyyahya untuk persiapan menjelang @kamimusik_id Konferensi Musik Indonesia pertama di kota Ambon 7-9 Maret 2018, saya harus akui dukungan yang besar tanpa basa basi birokrasi diberikan olehnya & TVRI untuk ikut terlibat dalam usaha memajukan ekosistem musik tanah air, sejak awal pak Helmy bahkan turun langsung sekaligus mengarahkan timnya untuk menyukseskan keberlangsungan Konferensi Musik Indonesia pertama ini, TVRI meliput & menyiarkan secara langsung puncak acara Konferensi Musik Indonesia di Ambon thn 2018.. Mendengar pemberhentian sepihak dari Dewan Pengawas atas kinerja Pak Helmy Yahya ini menurut saya merupakan kerugian besar bagi @tvrinasional yang tengah berbenah memperbaiki program serta citranya.. TVRI harusnya bisa menjadi TV terbesar di negara ini, karena TVRI bukan milik perorangan, ibaratnya pemodal utama adalah masyarakat Indonesia sendiri...Berharap pak @jokowi bisa melihat dengan jernih polemik panjang dari masalah TVRI ( lembaga yang tanggung jawabnya langsung ke Presiden ) serta pemecatan sepihak atas Direktur utama Helmi Yahya yang mempunyai track yang baik dalam membenahi wajah program TVRI yang sudah terlihat hari ini.. TVRI adalah wajah peradaban bangsa & negara ini..

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Jan 18, 2020 at 1:44am PST

Kisruh antara Helmy Yahya dan Dewan Pengawas TVRI terjadi pada Desember 2019. Ketika itu, berujung dengan dinonaktifkan jabatannya sebagai dirut.

Kemudian, melalui surat keputusan Dewas TVRI Nomor 8/Dewas/TVRI/2020 bertanggal 16 Januari 2020, Helmy Yahya dicopot dari jabatannya sebagai Dirut TVRI.

Baca juga: Pembelaan Helmy Yahya Setelah Diberhentikan sebagai Dirut TVRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com