JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi rap Yani Oktaviana atau Yacko ternyata punya jalan panjang sebelum menuai kesuksesan di belantika musik Indonesia.
Yacko yang menyukai rap sejak tahun 1992 merasa, untuk menjadi rapper seutuhnya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Sejak memutuskan untuk menekuni musik rap, jalan Yacko terbuka ketika ia memenangi lomba sebuah radio di Surabaya kala itu.
Radio, kata Yacko, saat itu sebagai satu-satunya medium yang paling banyak memberinya referensi musik rap.
Baca juga: Energi Besar, Alasan Yacko Tekuni Musik Rap
Mulai dari lagu-lagu, pemusik, hingga komunitas rap dengan berbagai perkembangannya ia ketahui dari siaran radio saat itu.
"Gue ikutan kompetisi ucapin happy birthday dengan ngerap, modal sotoi dan ternyata menang, gue diundang tampil," ucap Yacko seperti dikutip dari video berjudul "Yacko: Hip hop, Perempuan dan Feminisme" di akun YouTube Billboard Indonesia, Jumat (20/12/2019).
Sejak saat itu, Yacko mendapat kesempatan dan jalan baru untuk mengetahui apa itu musik rap lebih dalam.
Sebuah komunitas rap di Surabaya, Pumpkin Crew, menjadi mentor Yacko untuk mempelajari berbagai teknik dalam rap.
"Dari situ gue berguru pada mereka, ada Soni, Rizky, dan Rani. Gue belajar rap, beatbox juga, gimana atasin nervous saat manggung," kata Yacko.
Seiring waktu, wanita berusia 40 tahun ini akhirnya mendapat kesempatan untuk tampil perdana sebagai rapper di atas panggung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.