Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2019, 14:03 WIB
Andika Aditia,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Slank, grup band rock yang bermarkas di Potlot, Jakarta Selatan.

Grup legendaris yang telah terbentuk sejak 26 Desember 1983 ini mampu mempertahankan eksistensinya melintasi zaman.

Lalu, mudahkah Slank melakukannya? Ternyata tidak.

Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim sang penabuh drum yang juga pendiri Slank, mengaku grup bandnya harus melalui jalan berliku untuk bisa seperti saat ini.

Baca juga: Slank Bakal Reuni dengan Para Eks Personel, Siapa Saja?

Bimbim mengibaratkan, ia dan rekan-rekan seperti membuka jalur di hutan yang belum terjamah pada awal bermusik.

"Kami tuh kalau ke hutan bawa golok buat buka jalan, kami ibaratnya gitu, selama tujuh tahun kami baru bisa masuk label," ucap Bimbim saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Setelah berhasil masuk label, kata Bimbim, jalan belum terbuka lebar.

Baca juga: Mantan Gitaris Slank Bentuk RsG, Luncurkan Singel Vitamin

Ia dan kawan-kawan masih harus beradu argumentasi dengan label agar musik yang dibawakan bisa sesuai dengan prinsip yang mereka usung.

"Kami juga sering berkutat sama label soal lagu, gaya bermusik dan lain-lain, di satu sisi label juga punya rencana sendiri, kami harus bisa collaborate itu," ucapnya.

Seiring waktu, Bimbim menyadari, Slank mendapat tempat di hati penikmat musik Indonesia.

Baca juga: Kehabisan Ongkos, 63 Slankers Telantar di Bekasi Usai Nonton Slank

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com