JAKARTA, KOMPAS.com - Kehidupan Sandra Dewi kerap digambarkan seperti cerita dongeng. Bagai seorang putri cantik, Sandra Dewi hidup serba berkecukupan, terkenal, dan kini telah memiliki dua anak laki-laki.
Melihat apa yang dimiliki Sandra saat ini seolah membuat hidupnya sempurna.
Sandra Dewi tapi enggan jika hidupnya disebut seperti dongeng. Dia menceritakan masa tidak bergelimang harta dan pernah merasakan harus mencari uang demi mendapat uang saku tambahan.
Baca juga: Usia 30 Tahun Belum Menikah, Sandra Dewi: Gue Kurangnya Apa?
Soal jodoh, Sandra juga menyebut kisah cintanya tak semulus yang terlihat. Sandra harus menunggu hingga usianya menginjak kepala tiga dan mengalami pasang surut percintaan.
Seperti apa kisah hidupnya, yang kini bahkan setelah kaya, Sandra memilih tetap membumi. Berikut rangkuman Kompas.com seperti dikutip dari akun YouTube Melaney Ricardo.
Lama mendapat jodoh
Dari mengemis pada sahabatnya Daniel Mananta, hingga banyak berdoa dan instropeksi diri sudah pernah dicoba. Lebih ekstremnya lagi, Sandra bahkan berusaha mencocok-cocokkan dirinya dengan pria yang bahkan hatinya tak merasa yakin.
"Apa gue terlalu pengin yang seiman? Gue sudah mencoba blend in ke orang yang gue tidak cocok, tapi enggak happy, kayaknya bukan ini," kata wanita kelahiran Pangkal Pinang ini.
Baca juga: Senang Cari Diskon, Sandra Dewi: Sudah Jadi Sifat Ibu-ibu
Sandra juga tak terima kalau hidupnya dianggap seperti dongeng, karena kenyataannya hidupnya pernah tak seindah itu.
Itu berapa tahun, sampai 33 tahun baru nikah. Itu fairytale darimana? 33 tahun baru nikah, fairytale itu 25 tahun," kata Sandra Dewi dalam tayangan YouTube Melaney Ricardo, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (14/11/2019).
Ikut kontes demi hadiah uang
Demi menambah uang saku saat kuliah di Jakarta, Sandra yang berasal dari Pangkal Pinang harus mengikuti sebuah kontes demi mendapat uang.
"Dan emang pertama kali gue ikut kontes-kontes itu buat dapat kadonya, dapat uangnya," kata Sandra dalam tayangan YouTube Melaney Ricardo seperti dikutip Kompas.com.
Sebagai anak daerah yang datang ke Jakarta hanya berbekal baju dan buku, berniat mendapat uang jajan tambahan, Sandra justru harus rela ketika dirinya gagal dalam kontes ataupun casting.
"Perjuangan jadi public figure juga, waaah gila luar biasa ya. Itu bener-bener dari nol banget. Ke Jakarta cuma bawa buku sama baju doang, kemudian berjuang gila-gilaan ikutan casting enggak pernah dapet," tutur Sandra.