Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandy, Sosok Misterius yang Selalu Disebut di Persidangan Kriss Hatta

Kompas.com - 06/11/2019, 11:50 WIB
Andika Aditia,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus dugaan penganiayaan dengan terdakwa Kriss Hatta menyisakan satu pertanyaan tentang seseorang bernama Sandy.

Nama sosok tersebut selalu disebut-sebut oleh pihak Kriss. Bahkan dianggap sebagai saksi kunci atas peristiwa pemukulan yang dilakukan Kriss kepada korban sekaligus pelapor.

Menurut Kriss, Sandy adalah pemicu awal perselisihan yang berujung pemukulan pada Antony.

"Saksi (Rachel) dipegang-pegang bagian dada (oleh Sandy)," ucap Kriss menanggapi kesaksian Rahelly Alia atau Rachel di Pengadilan Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).

Rachel membantah seseorang bernama Sandy itu melakukan telah melakukan pelecehan seksual padanya.

Namun dia mengakui bahwa Sandy menjadi pemicu perselisihan.

"(Ciri-cirinya) Pakai batik cokelat. Agak tinggi (postur)," ucap Rachel mengingat ciri-ciri Sandy saat peristiwa dalam kesaksiannya di persidangan.

Baca juga: Kekasih Bantah Kriss Hatta soal Pelecehan Seksual

 

Pihak Kriss sempat meminta kepada Majelis Hakim untuk menghadirkan Sandy sebagai salah satu saksi.

Berdasarkan fakta persidangan, Sandy dikatakan memiliki hubungan pertemanan dengan Antony Hillenaar.

Namun, Majelis Hakim menolaknya lantaran nama Sandy tak ada di dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Baca juga: Kekasih Kriss Hatta: Antony Hillenaar dan Kriss Sempat Saling Serang

 

"Baik tadi sudah seperti kita dengarkan faktanya Sandy yang dimaksud sekali lagi tidak dihadirkan karena tidak ada di BAP, Semoga keadilan tetap ada," ucap kuasa hukum Kriss, Denny Lubis, usai persidangan.

"Yang kedua hubungan-hubungan antara mereka sudah terbongkar tadi ya," tambahnya.

Sementara, Kriss hanya meminta keadilan untuk kasusnya, yakni salah satunya dengan menghadirkan saksi yang diklaim bisa memberikan keterangan bermutu.

Baca juga: Kumpulkan Uang Damai Rp 150 Juta, Kekasih Kriss Hatta: Pinjam ATM Sana Sini

 

"Ya pokoknya seperti kita di dalam ruang persidangan. Gue sih cuma mau bilang keadilan harus ditegakkan walau dunia akan runtuh sekalipun," timpal Kriss.

Sidang pun akan digelar lagi pada Selasa (12/11/2019), masih dengan agenda pemeriksaan saksi.

Sebelumnya, Kriss didakwa Pasal 351 Tentang Penganiayaan dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.

Baca juga: Tidak Ada dalam BAP, 2 Saksi dari Pihak Kriss Hatta Ditolak Hakim

 

Adapun, kasus ini berawal ketika Kriss Hatta dan rekannya, Rahelly Aulia, datang ke kelab malam Dragon Fly di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Mereka duduk di bangku VIP. Anthony Hillenaar bersama temanya lalu bergabung ke meja VIP yang ditempati Kriss Hatta dan teman perempuannya.

Tiba-tiba, teman yang datang bersama Anthony mendatangi Rahelly sambil memegang pundaknya seraya mengajak berkenalan.

Baca juga: Bersaksi di Sidang Kriss Hatta, Rachel Cerita soal Uang Damai hingga Pelecehan Seksual

Namun, Kriss Hatta nampak tidak senang dengan perlakuan Anthony.

Melihat perlakuan tersebut, Anthony mendatangi Kriss Hatta dengan maksud membela temannya.

Tidak terima dengan perlakuan Anthony, Kriss Hatta langsung memukul wajah Antony dengan tangan kanan.

Baca juga: Sidang Kriss Hatta, Tampil Beda dan Didukung Barbie Kumalasari

Wajah Antony mengalami luka hingga mengeluarkan darah. Sontak pihak pengamanan klub langsung datang melerai kedua belah pihak.

Anthony kemudian melakukan visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Hasil visum menyatakan bahwa Anthony mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com