Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2019, 13:55 WIB
Lavenna Senjaya,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim anggota Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djoko Indarto mengaku tidak percaya terdakwa penyalahgunaan narkoba, Tri Retno Prayudati atau Nunung, menderita depresi.

Hal itu dikatakannya pada sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Sidang tersebut beragendakan keterangan saksi meringankan yang dihadirkan terdakwa.

Baca juga: Fakta Terbaru Kondisi Nunung, Obati Depresi di Singapura hingga Serangan Panik

“Mbak Nunung setiap hari kerjanya cengengesan, kok bisa depresi? Kok enggak percaya, ya,” ujar hakim Djoko.

Pernyataan itu dilontarkan setelah mendengar keterangan saksi ahli, psikiater Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, dokter Herny Taruli Tambunan, yang merawat Nunung.

Herny menuturkan, saat dibawa ke RSKO, Nunung telah menderita diabetes dan depresi. Bahkan hingga saat ini, Nunung masih mengonsumsi obat anti-depresi.

Baca juga: Bila Serangan Panik Datang. Nunung Bisa Menangis sampai Lemas

“Sebenarnya sebelum datang, Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta. Didiagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik,” ujar Herny dalam persidangan.

Menanggapi kecurigaan Hakim Djoko, Herny menjelaskan bahwa kondisi depresi bisa disembunyikan penderita.

“Kita lihat Mbak Nunung ceria, bukan berarti dia lepas dari kondisi cemas,” ucap Herny.

Baca juga: Nunung Pernah Obati Depresi di Singapura

Kondisi depresi tersebut juga dikhawatirkan memicu keinginan Nunung kembali mengonsumsi narkoba.

Oleh karena itu, dokter melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan penyakitnya dan juga ketergantungannya pada narkoba.

Selain Herny, anak sulung Nunung, Bagus Permadi, juga mengakui sang ibunda sudah lama menderita depresi.

Namun, penyakit itu kerap disembunyikan Nunung.

Baca juga: Lama Idap Depresi, Nunung Sembunyikan Penyakitnya dari Keluarga

“Itu saya tahu mama sudah lama sebenarnya punya sakit depresi, cemas, tetapi mama tuh terlalu menyembunyikan sama keluarga. Menyembunyikan dalam artian dia tidak mau terlihat sakit. Tidak mau terbenani dengan apa yang ada,” ujar Bagus.

“Tapi alhamdulillah mama sendiri bisa dibilang orang yang kuat, dia bisa menjaga fisiknya menyembunyikan dari keluarga. Aku sudah tahu, keluarga besar sudah tahu,” kata Bagus lagi.

Dalam sidang, Herny juga merasa optimistis Nunung dan suaminya July Jan Sambiran bisa disembuhkan dari ketergantungan obat bila menjalani terapi.

Baca juga: Jalan ke Mobil Kejaksaan, Nunung Tiba-tiba Lemas dan Nyaris Pingsan

“Mereka ini pasangan, untuk enggak ada pemulihan enggak mungkin setengah-setengah. Karena pasangan suami istri saling memengaruh dengan mereka berdua jadi motivasi bisa pulih bareng-bareng,” ucap Herny.

Sebelumnya, Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada 19 Juli 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com