Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ifa Isfansyah Bawa Latar Sunda Tahun 1960 ke Film Before, Now & Then (Nana)

Film yang sepenuhnya berbahasa Sunda itu berlatar kehidupan di Jawa Barat pada era 1960an.

Ifa menyebut ada beberapa upaya yang dia lakukan untuk membawa suasana Jawa Barat 1960 ke dalam film tersebut.

"Saya selalu komitmen, mendukung visi cerita sutradara, dengan pilihan set dan bahasa. Jadi kami ada satu tim riset dengan yang kita cari, konteks tahun itu tentu saja. Lalu kami mulai menyusun kepingan cerita ini," kata Ifa dalam acara movie screening di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).

Ifa mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momok tersendiri selama proses produksi.

"Sebenarnya, tantangan paling besar selain visual, kami produksi di tengah kondisi pandemi. Kemudian skrip yang tadinya sudah kita develop, Kamila harus menyesuaikan dengan kondisi produksi. Tapi alhamdulillah, kolaborasi semua dukungan ini berjalan baik," ucap Ifa.

Sementara, Kamila Andini memastikan ada perbedaan besar cerita soal perempuan yang mau dia tampilkan dalam Before, Now & Then (Nana).

Hal itu membedakannya dengan film karya Kamila sebelumnya seperti Sekala Niskala hingga Yuni.

"Kalau mau kupas perempuan sampai intinya, seperti bawang merah, enggak akan habis. Kalau untuk film ini pengalaman baru," kata Kamila Andini.

"Kalau sebelumnya saya banyak eksplor perempuan dan remaja, sedangkan ini dunia pernikahan, perkawinan, rumah tangga dan keluarga. Cara berpkir, kompleksitasnya pun berbeda," lanjut Kamila.

Berlatar Jawa Barat 1960, film Before, Now & Then (Nana) merupakan adaptasi novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.

Film ini bercerita tentang kehidupan sosok Raden Nana Sunani, ibu dari Executive Producer Jais Darga.

Film Before, Now & Then (Nana) sudah ditayangkan sejak 1 Agustus 2022 di Prime Video, yang kini sudah bisa diakses di Indonesia.

Before, Now & Then (Nana) juga masuk dalam kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival, salah satu festival film paling bergengsi di dunia.

Film produksi Fourcolours Films dan Titimangsa Foundation ini dibintangi oleh Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, hingga Laura Basuki.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/08/18/184919266/ifa-isfansyah-bawa-latar-sunda-tahun-1960-ke-film-before-now-then-nana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke