Cerita Nicholas Saputra Bintangi Sayap Sayap Patah, gara-gara Rudi Soedjarwo dan Pertama Kali Pegang Pistol

Nicholas Saputra mengaku ia baru pertama kali memegang pistol kala berakting dalam film tersebut.

Ia juga mengungkapkan sosok yang membuatnya bergabung dengan film produksi Denny Siregar Production berkolaborasi dengan Maxima Pictures itu.

1. Pistol

Nicholas Saputra terlebih dahulu melakukan latihan dengan orang terlatih terkait adegan menggunakan pistol.

Namun, Nicholas Saputra tak mengungkapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan dirinya untuk sampai bisa menggunakan pistol tersebut.

“Iya (pertama kali megang pistol). (Sudah) Diajarin semuanya, melakukan proses untuk megang senjata, nembak, safety, keterampilan dan lain-lain,” kata Nicholas Saputra saat jumpa pers di XXI Epicentrum, kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/8/2022).

Pertama kali memegang pistol, Nicholas mengakui merasa gugup.

“Awalnya, iya gugup sih,” ujar Nicholas Saputra lagi.

2. Rudy Soedjarwo

Nicholas menyebut Rudy Soedjarwo menjadi sosok yang membuatnya tertarik bermain dalam film Sayap Sayap Patah.

“Kenapa saya mau? utamanya (karena) Mas Rudi. Karena ingin bertemu lagi dengan Mas Rudi, pengin kerja sama lagi,” kata Nicholas Saputra.

Diketahui, Nicholas Saputra sebelumnya bekerja sama dengan Rudi Soedjarwo dalam film Ada Apa dengan Cinta? sebagai aktor dan sutradara.

Latar cerita Sayap Sayap Patah menarik perhatian Nicholas pula.

“Saya tahu ini cerita penting buat Mas Rudi, karena ada kaitan sejarah keluarga,” ucap Nicholas Saputra.

“(Selain itu) ingin memberikan yang spesial untuk film ini,” tambah Nicholas lagi.

3. Cerita

Dalam film ini, Nicholas Saputra memerankan sosok bernama Aji dan beradu akting dengan Ariel Tatum.

Aji diceritakan adalah salah seorang perwira polisi yang menangani kasus teroris.

Oleh karenanya, Nicholas Saputra harus menggunakan pistol saat berperan sebagai Aji.

Film Sayap Sayap Patah diangkat berdasarkan kisah nyata kerusuhan berdarah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada 2018.

Dalam peristiwa itu, 155 narapidana terorisme membobol rutan Mako Brimob.

Lima anggota Densus 88 yang sedang bertugas gugur akibat kebrutalan para teroris.