Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernah Hampir Akhiri Hidup Gara-gara Dibully, Prilly Latuconsina: Kok Gini Jadi Artis

Prilly yang mengawali karier sejak usia 18 tahun, tak pernah menyangka bisa menjadi terkenal di usia muda.

"Apa aja jadi berita dan dipaksa untuk bisa memenuhi ekspektasi orang. Kok gini sih jadi artis," kata Prilly dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

"Mungkin karena dulu awalnya aku tidak pernah kepikiran fame atau populer itu akan menjadi satu elemen dalam hidup aku," imbuhnya.

Seiring kesuksesan sinetron yang dia bintangi, semua hal tentang dirinya menjadi sorotan, padahal dulu dia termasuk orang yang cuek dengan penampilan.

"Aku pengin jadi dokter atau jadi guru. Enggak ada tuh pengin jadi artis, balik lagi, enggak ngerasa cantik, ngapain juga jadi artis," tutur Prilly.

"Makanya jadi tambah kayak 'kok kayak gini rasanya, kok dibully sampai segininya banget,' dibully sampai kayak kita tuh jadi orang paling salah di dunia, stres banget," sambungnya.

Tekanan dan ekspektasi orang lain terhadap dirinya, serta rasa bersalah pada keluarga, sempat membuat Prilly merasa depresi dan ingin mengakhiri hidup.

"Aku empat hari enggak keluar kamar, enggak makan. Mamaku sampai nangis-nangis, 'kenapa sih ini anak kok kayak gini,' takut buka Instagram, kan dulu enggak bisa off comment," kata Prilly.

"Jadi pada saat itu mau bunuh diri, ini kalau dibikin film komedi lucu kali ya. Duh ya Allah aku mau bunuh diri takut, takut sakit," ucapnya sambil tertawa.

Prilly sekarang mungkin bisa menceritakan masa-masa depresinya saat itu dengan tertawa.

Tapi dia ingat betul waktu itu seperti apa kondisinya sampai berniat mengakhiri hidup karena komentar-komentar jahat.

"Karena aku udah sembuh dan udah melewati itu, jadi pas diceritain bisa ketawa, cuma pas di momen itu aku inget banget, emang sangat depresi," ucapnya.

Diakui Prilly, hal yang membuat dia bangkit dari depresinya dan mengurungkan niat mengakhiri hidup adalah dukungan dari keluarga.

"Alhamdulillah akhirnya melewati fase itu. Nangis-nangisan, terpuruk, saat itu aku sadar, apa gunanya aku mengakhiri hidup aku karena judgement dari orang lain yang enggak bener, karena yang tahu diri kita itu, kita," tutur Prilly.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

https://www.kompas.com/hype/read/2022/08/10/155357566/pernah-hampir-akhiri-hidup-gara-gara-dibully-prilly-latuconsina-kok-gini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke