Hal itu dikatakan Edwin dalam sebuat pernyataan yang diterima Kompas.com, melalui pesan WhatsApp dari adik Rachel Maryam, Tamara Aisyah, Selasa (6/10/2020).
"Alhamdulillah hari ini Rachel sudah lewat masa kritis dan masuk masa pemulihan," kata Edwin Aprihandono.
"Rachel sudah dirawat dikamar biasa dan tidak perlu dirawat di ICU lagi. Rachel juga sudah bertemu dengan bayinya dan sangat bahagia," kata Edwin lagi.
Sebelumnya, Edwin mengatakan, Rachel Maryam sempat mengalami pendarahan setelah melakukan operasi caesar saat melahirkan anak keduanya.
"Pasca oprasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat," ucapnya.
Hal ini membuat dokter harus segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan.
Hingga akhirnya, pihak keluarga memutuskan agar dilakukan pengangkatan rahim.
Pasalnya, pendarahan tersebut menyebabkan Rachel kehilangan banyak darah.
Edwin Aprihandono kemudian menjelaskan bahwa Rachel harus dibuat tidak sadar dan bukan mengalami koma.
"Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel 'ditidurkan' atau dibuat 'tidak sadar' selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. (Jadi berita bahwa Rachel 'koma' sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya 'ditidurkan')," kata Edwin.
Diberitakan sebelumnya, Rachel Maryam melahirkan anak keduanya pada Jumat, 2 Oktober 2020 di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat.
Bayi yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air itu lahir dengan berat badan 3,78 kilogram dan tinggi 50 cm.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/06/212959766/rachel-maryam-sudah-lewati-masa-kritis-dan-bertemu-bayinya