Siti Fauziah Setelah Film Tilik, Berharap Dilirik Joko Anwar sampai Sakit Hati karena Kritik

Film garapan sutradara Wahyu Agung Prasetyo ini dianggap sukses memotret masyarakat pedesaan dalam menghadapi hoaks.

Banyak perubahan yang dirasakan oleh Siti Fauziah setelah Tilik berakhir viral di dunia maya.

1. Berharap dilirik Joko Anwar

Siti Fauziah berharap bisa diajak main oleh sutradara kondang Joko Anwar.

"Mas Joko Anwar, tolong saya ini di-notice buat main film Anda," kata Siti Fauziah saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020).

Kendati demikian, Siti Fauziah rupanya enggan jika menerima tawaran untuk bermain di produksi sinetron.

"Enggak tahu, manajer gimana, ya, kalau aku main sinetron? Oh, kayaknya belum mau," sambungnya.

2. Banyak dimintai foto bareng

Popularitas Bu Tejo memang tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Siti Fauziah menjadi 'orang yang menyebalkan'.

Di dunia nyata, Siti Fauziah kini mulai banyak dimintai foto bareng oleh orang-orang.

"Ya aku tuh orang yang sama aja kok, makan nasi dan minum air. Jadi, ya bedanya cuma disukai orang banyak aja," ujarnya.

Tak pernah terlintas di pikiran Siti Fauziah film Tilik bisa mendapat apresiasi dan perhatian masyarakat Indonesia.

Ia merasa kaget karena biasanya film pendek tak pernah mendapat tempat sebegitu besar di hati penonton Indonesia.

"Ya kaget bangetlah karena selama ini film pendek jarang dilirik masyarakat. Tapi Alhamdulillah ini berkah bagi semuanya," katanya.

3. Menangis berhari-hari

Terlepas dari hujan pujian, Tilik juga menjadi sorotan karena menuai kritikan dari mulai dianggap sebagai film yang tidak mendidik hingga anti-feminisme.

Hal tersebut sempat membuat Siti Fauziah merasa sakit hari sampai menangis berhari-hari.

"Lah iya sakit hati, orang aku nangis berhari-hari, habis itu kan enggak apa-apa," akunya.

Tak bisa dipungkiri, Siti Fauziah sangat terpengaruh dengan komentar-komentar yang berseliweran di dunia maya terhadap film Tilik.

Ia lalu menyebutkan beberapa komentar pedas yang sempat membuat sakit hatinya.

"Katanya film kita enggak worth it buat ditonton. Terus film kita enggak mendidik, terus film kita stereotip perempuan yang suka nyinyir, tapi ya sudah enggak apa-apa," pungkasnya.