JAKARTA, KOMPAS.com - Karena digunakan setiap hari, bantal bisa menguning dan bau karena menampung debu, keringat, dan minyak tubuh. Oleh sebab itu, Anda perlu mencuci bantal secara rutin untuk mencegahnya menjadi sumber penyakit dan ketidaknyamanan.
Namun, mencuci bantal tidak semudah mencuci seprai atau sarung bantal. Kebutuhan perawatan bantal berbeda-beda tergantung jenisnya.
Dikutip dari Express UK, Selasa (9/5/2023), menurut Kathleen Bell, ahli kebersihan dan penatu di smol, ada beberapa kesalahan mencuci bantal yang harus digindari karena bisa membuat bantal rusak.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Mengganti Sarung Bantal?
Bell mengklaim bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan kebanyakan orang terkait bantal adalah tidak mencucinya. Menurut dia, sangat umum orang tidak mencuci bantal sesering yang seharusnya.
Bell mengimbau agar bantal dicuci setidaknya dua hingga tiga kali setahun. Ini untuk mencegah penumpukan tungau debu, kuman, dan kotoran lainnya.
Mencuci bantal adalah cara terbaik untuk memastikannya bertahan selama mungkin, tetapi pada akhirnya bantal yang paling terawat pun perlu diganti.
Jika bantal tidak dicuci, Anda bisa mulai memperhatikan beberapa masalah kesehatan yang berkembang pada kulit mereka, karena bantal yang kotor dapat menyebabkan jerawat pada wajah karena minyak yang menumpuk di kain.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Noda dari Bantal agar Tidak Bau dan Berjamur
Meskipun dibersihkan secara teratur, bakteri tetap akan menumpuk, jadi penting untuk mengganti bantal setiap tiga tahun.