Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Rumah Berdebu meski Rutin Dibersihkan

Kompas.com - 17/04/2023, 07:59 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membersihkan rumah menjadi pekerjaan yang rutin dilakukan. Namun, meski telah membersihkan rumah sesering mungkin, nyatanya masih saja ada debu yang menumpuk di sejumlah permukaan, seperti lantai dan benda-benda.

Hal ini mungkin disebabkan ada lebih dari satu masalah pada rumah atau teknik pembersihan yang dilakukan. 

Baca juga: Sambut Lebaran, Ini Cara Efektif Membersihkan Debu di Rumah

Walau kita tidak akan pernah bisa membersihkan semua debu di udara, ada beberapa cara mengatasi masalah ini jika Anda mengetahui penyebabnya. 

Dilansir dari Rhythm of the Home, Senin (17/4/2023), berikut sejumlah penyebab rumah berdebu.

Teknik pembersihan

Ilustrasi membersihkan rumah, mengepel lantai.SHUTTERSTOCK/PBXSTUDIO Ilustrasi membersihkan rumah, mengepel lantai.
Kebanyakan orang menggunakan penyedot debu atau vacuum cleaner untuk membersihkan karpet. Sayangnya, permukaan-permukaan ini menarik debu dan tungau debu serta menyedot debu dapat memperburuk keadaan karena melepaskan debu juga alergen ke udara.

Solusi terbaik adalah beralih ke lantai kayu. Apabila tidak memungkinkan, Anda dapat mempertimbangkan membeli vacuum cleaner yang efektif menyedot debu.  

Selain itu, kebanyakan orang mengeringkan debu di rumah mereka. Padahal, ini merupakan tindakan kontra produktif.

Ketika membersihkan debu dengan kain kering, yang Anda lakukan hanyalah memindahkan partikel-partikelnya. Sebagai solusi, gunakan kain basah untuk menakap debu. 

Baca juga: 3 Tips Mencegah Penumpukan Debu di Kolong Tempat Tidur

Kelembapan

Tingkat kelembapan yang tidak tepat dapat menjadi penyebab rumah berdebu. Iklim yang lembap atau sangat kering dapat menyebabkan lebih banyak debu di rumah.

Jadi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah membeli humidifier atau pelembap udara berkualitas tinggi dan menjaga tingkat debu tetap terkendali. 

Baca juga: 5 Benda yang Sering Terlewat saat Membersihkan Debu, Apa Saja? 

Ganti dempul jendela

Ilustrasi jendela uPVC.SHUTTERSTOCK / Andrew Angelov Ilustrasi jendela uPVC.
Sebagian besar debu bisa masuk ke rumah dari luar. Hal ini sering terjadi ketika dempul jendela retak atau rusak.

Untuk mengatasinya, Anda harus mendempul ulang jendela dan menutupnya agar polutan serta debu tidak lagi masuk ke rumah.

Anda bisa melakukannya sendiri dalam beberapa langkah, jadi tidak perlu menyewa jasa profesional. 

Baca juga: 4 Tanaman Ini Dapat Menghilangkan Debu di Dalam Ruangan  

Periksa sistem HVAC 

Kapan terakhir kali Anda mengganti filter HVAC? Jika jawabannya bukan "baru-baru ini", ini bisa menjadi menjadi penyebab rumah berdebu. 

Selain itu, ada kemungkinan lain bahwa rumah bisa berdebu meski Anda baru saja mengganti filternya. Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa filter yang murah dan berkualitas rendah tidak akan terlalu efisien.

Semua filter memiliki peringkat 1-16 (MERV). Semakin tinggi angkanya, semakin banyak partikel yang tertangkap. Filter MERV 16 ini dapat membantu mengatasi masalah debu. 

Baca juga: Simak, Ini 7 Cara Mencegah Debu di Rumah

Buka jendela

Secara alami, kita membuka jendela karena menginginkan udara yang lebih segar. Sayangnya, ini menjadi penyebab rumah berdebu karena membawa debu masuk ke rumah. 

Hal ini sangat relevan jika rumah berada di dekat jalan atau kota yang sibuk. Untuk mengatasinya, pertimbangkan membeli pembersih udara atau air purifier dan menutup jendela untuk waktu lebih lama. 

Nah, itu dia sejumlah penyebab rumah berdebu. Jadi, atasi penyebab ini selain membersihkan rumah agar hunian bersih maksimal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com