JAKARTA, KOMPAS.com - Mendapati anjing peliharaan hamil tentu menjadi hal menyenangkan, terlebih bila sudah lama menantikannya.
Bertambahnya anak anjing, bertambah pula kebahagiaan di rumah. Kehadiran anak anjing ini tak hanya memberi keceriaan, tapi juga mengusir suasana sepi dan bosan.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Anjing Beauceron dan Doberman
Namun, Anda perlu mengawasi anjing selama masa kehamilannya. Pasalnya, saat hamil, anjing rentan mengalami berbagai risiko buruk yang dapat membahayakan dirinya dan calon janin, salah satunya pendarahan.
Anjing hamil berlangsung antara 58 dan 68 hari. Selama itu, Anda akan melihat sedikit cairan seperti lendir dari vagina.
Jika lendir ini berwarna merah muda atau pink, hal itu normal. Namun, apabila melihat cairan berwarna merah, berdarah, atau seperti nanah, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan anjing peliharaan.
Pendarahan selama kehamilan bukan hal normal dan anjing membutuhkan perawatan dokter hewan segera.
Dilansir dari Cuteness, Selasa (28/2/2023), berikut sejumlah penyebab anjing pendarahan selama kehamilan.
Baca juga: Tak Selalu Bermusuhan, 7 Ras Kucing Ini Akur dengan Anjing
Gejala-gejala aborsi spontan adalah pendarahan vagina selama kehamilan. Anjing juga dapat mengeluarkan janin dari rahimnya.
Menurut PetMD, meski penyebab kejadian tersebut biasanya terkait dengan ketidakseimbangan hormon, kondisi medis lain yang mendasari dapat menjadi penyebabnya, seperti infeksi.
Maka itu, pada tanda-tanda pertama pendarahan vagina selama kehamilan anjing, segera membawa ke dokter hewan untuk mendiagnosis penyebabnya.
Baca juga: Perbedaan Anjing Maltese Vs Pudel, Mirip Tapi Tak Sama
Selanjutnya, penyebab anjing pendarahan adalah vaginitis dan sistitis. Selama kehamilan, anjing dapat mengalami vaginitis, yakni suatu kondisi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan yang mengandung darah.
Infeksi bakteri adalah penyebab utama iritasi pada area vagina tersebut. Anda mungkin melihat anjing menjilati area tersebut, berjalan-jalan di lantai, atau sering buang air kecil dengan kondisi ini.
Sistitis adalah jenis infeksi lain yang dapat terjadi selama kehamilan, yang mempengaruhi kandung kemih anjing.
Infeksi kandung kemih dapat menyebabkan darah dalam urine, yang mungkin tampak seperti keputihan berdarah. Anjing yang mengalami infeksi kandung kemih mungkin akan mengejan saat buang air kecil atau mengalami rasa sakit saat buang air kecil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.