JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan anjing, kucing juga suka mengendus segala sesuatu dan sangat berorientasi pada aroma.
Bagi kucing, aroma menentukan status seksual serta digunakan untuk berkomunikasi, berinteraksi secara sosial, dan mengidentifikasi wilayah.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Kucing Munchkin, Kaki Pendek dan Ras Kontroversial
Sebagai gambaran, manusia memiliki rata-rata lima hingga 20 juta sel yang menganalisis aroma, yang melapisi hidung mereka.
Kucing memiliki sekitar 67 juta reseptor aroma. Jumlah ini lebih besar dari indra penciuman anjing pelacak yang memiliki 300 juta reseptor aroma.
Tak heran, ketika ingin menandakan kepemilikan, kucing akan mencakar benda-benda di hadapan kucing lain (atau anjing) untuk membuat terkesan.
Bahkan kucing yang sudah tidak memiliki cakar pun melakukan hal ini. Target utama aroma cakar kucing meliputi semua properti yang memiliki nilai penting seperti di dekat pintu, kotak kotoran, serta area tidur.
Karena mencakar berfungsi sebagai alat komunikasi bagi kucing, maka tidak mungkin mencegahnya.
Cara terbaik menangani hal ini adalah memberikan pelatihan cakar dan menawarkan mainan pencakar kucing sehingga sahabat bulu tidak akan mencakar benda-benda lain di rumah.
Baca juga: 6 Cara Memperkenalkan Anjing pada Kucing Baru
Selain jari-jari kaki, kucing memiliki kelenjar penciuman yang serupa di kulit dagu, bibir, pipi, dahi, dan ekor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.