JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak jenis pupuk yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, salah satunya pupuk bokashi. Pupuk bokashi adalah pupuk yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan, dan lain-lain.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (26/1/2023), bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM).
Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi, tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.
Baca juga: Pupuk Phonska: Kandungan, Karakteristik, dan Manfaatnya bagi Tanaman
Di Jepang, pupuk bokashi telah digunakan sejak tahun 1980-an.
Banyak petani di Jepang memilih pupuk bokashi karena dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus.
Selain itu, pupuk bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktivitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan.
Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.
Baca juga: 7 Pupuk Alami untuk Tanaman Hias yang Ditanam di Air
Belum diketahui dengan jelas mengapa petani di Indonesia enggan menggunakan bokashi. Padahal bila mau, bahan baku bokashi tersedia melimpah dan bahkan seringkali dianggap sebagai limbah sehingga kerap dihargai sangat murah.
Ada berbagai macam pupuk bokashi, namun sebenarnya tergantung bahan baku utama yang digunakan, manfaat serta cara pembuatannya.