JAKARTA, KOMPAS.com - Parkit merupakan ras burung paling populer yang sering bertelur. Burung parkit memiliki sekitar 16 varietas berbeda, salah satunya budgerigar atau "budgie".
Burung parkit yang bertelur menandakan sedang hamil, tapi terkadang tak selalu demikian. Sebab, tidak semua telur burung parkit memiliki calon anak burung di dalamnya dan burung tidak harus kawin untuk bertelur.
Baca juga: 11 Fakta Burung Parkit yang Setia dengan Pasangannya
Mirip dengan ovulasi pada hewan lain, burung terkadang bertelur saat menghasilkan telur, terlepas dari apakah ada pejantan yang membuahinya.
Burung parkit tidak perlu kawin untuk berelur meski tidak dibuahi karena tidak akan ada bayi parkit di dalamnya.
Meski begitu, Anda tetap harus mengetahui tanda-tanda burung parkit bertelur sehingga bisa mewaspadainya dan membantu merawatnya dengan baik.
Pastikan burung parkit memiliki makanan sehat dan penuh nutrisi serta sarang tempat burung duduk di atas telurnya. Namun, jika perilaku ini sering terjadi dengan telur tidak dibuahi, sebaiknya mencegahnya.
Baca juga: 4 Benda Beracun dan Berbahaya untuk Burung Parkit
Dilansir dari Cuteness, Minggu (15/1/2023), tanda-tanda burung parkit bertelur dan hamil mirip dengan cara mereka bertindak ketika sakit.
Burung parkit akan menunjukkan sejumlah perubahan perilaku seperti perubahan pola makan atau makan lebih sedikit, menunjukkan tingkah aneh, dan berat badan bertambah.
Selain itu, menunjukkan masalah pernapasan dan perubahan pada kotorannya. Burung yang sedang hamil lebih suka duduk di lantai sangkarnya daripada bertengger. Burung parkit juga bertindak defensif jika Anda mendekatinya.
Jika melihat salah satu dari masalah ini, hubungi dokter hewan guna mendapatkan pemeriksaan serta diagnosis yang jelas.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Kebosanan pada Burung Peliharaan
Jika burung parkit akhirnya hamil, penting memberinya makanan sehat dan kaya nutrisi. Selama kondisinya sehat, induk burung bukan merawat anak-anaknya sepenuhnya, menyusui sampai disapih pada usia empat minggu, serta hanya membutuhkan bantuan Anda untuk menyiapkan kotak sarang, air bersih, dan makanan.
Sebaliknya, apabila sakit, induk burung tampak tidak tertarik merawat anak-anaknya atau mati setelah melahirkan. Anda harus mengambil alih dan memberi makan anak-anaknya dengan tangan.
Anda bisa membuat susu formula dan memberikannya menggunakan jarum suntik. Pastikan tangan bersih sebelum menangani dan merawat anak burung karena mereka tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat pada usia ini.
Baca juga: 5 Cara Menjalin Ikatan dengan Burung Peliharaan
Burung yang bertelur tidak dibuahi sering kali menjadi rendah kalsium dan mengalami kelesuan atau distosia, kondisi serius yang umum terjadi pada burung peliharaan, termasuk parkit.