JAKARTA, KOMPAS.com - Akita inu termasuk ras anjing besar dan kuat dengan penampilan yang sangat kokoh. Akita ini memiliki tubuh berotot dan proporsional, kepala besar, serta ekor melengkung.
Tampilan ini tak jarang membuat anjing Akita inu dapat mengintimidasi, tetapi juga menjadi anjing peliharaan yang menyenangkan serta lembut bila mendapat perawatan dan pelatihan baik.
Baca juga: 6 Ras Anjing yang Mirip Rubah, dari Corgi sampai Akita Inu
Sebelum memiliki nama ras resmi, Akita inu disebut sebagai "snow country dogs" atau anjing desa salju karena berasal dari daerah bersalju, perdesaan, dan pegunungan Jepang, Akita dan Odate.
Di tempat itu, anjing Akita inu berburu babi hutan, rusa besar, dan beruang kecil Yezo. Bahkan ada sebuah museum di Odate yang dikhususkan untuk Akita inu.
Sama dengan ras anjing lainnya, Akita inu menyimpan sejumlah fakta menarik yang belum diketahui banyak orang serta membuat kagum.
Dilansir dari Mental Floss dan AKC, Kamis (15/12/2022), berikut sejumlah fakta menarik anjing Akita inu.
Baca juga: 10 Anjing Bertubuh Besar yang Hatinya Lembut, Doberman hingga Akita
Anjing Akita inu telah ada selama ribuan tahun sehingga asal muasal mereka sebenarnya tidak diketahui jelas. Namun, banyak orang mengetahui bahwa Akita inu berkembang di wilayah Odate di prefektur Akita, Jepang.
Pada pertengahan 1800-an—sebagai respons terhadap ledakan populasi di daerah perdesaan—peran ras anjing ini telah meluas hingga mencakup perlindungan rumah keluarga. Akita inu awalnya disebut anjing Odate dan mulai mendapat nama resminya pada 1930-an.
Akita adalah wilayah yang dikelilingi pegunungan sehingga menghasilkan musim dingin yang keras dan musim panas yang hujan.
Lingkungan berbatu dan dingin ini sulit bagi sebagian besar makhluk hidup, tetapi anjing Akita ini tumbuh subur di dalamnya.
Bulu gandanya yang tebal membuat Akita inu tetap hangat, sementara cakarnya yang berselaput membantunya berjalan di atas salju.
Baca juga: 12 Ras Anjing Ini Paling Setia pada Pemiliknya, Akita hingga Doberman
Sering kali orang Jepang akan menghadiahkan patung kecil berbentuk anjing Akita ini kepada teman dan keluarga sebagai tanda "cepat sembuh" atau jika seseorang baru saja melahirkan.
Patung Akita ini dianggap sebagai cara memberi tahu orang yang Anda cintai bahwa Anda menginginkan kesehatan yang baik pada masa depan.
Baca juga: 5 Ras Anjing Asal Jepang dan Sejarah Menariknya
Sekitar abad ke-17, anjing Akita inu menjadi simbol status. Kepemilikan ras anjing ini dibatasi untuk aristokrasi atau kaum bangsawan Jepang.
Akita inu menjalani gaya hidup mewah dengan ritual makan yang rumit serta memiliki kalung mewah dan kalung khusus untuk menunjukkan pangkat dan status pemiliknya di tangga sosial Jepang.
Anjing-anjing yang dimanjakan digunakan untuk berburu babi hutan, rusa, dan hewan besar lainnya. Beberapa pemilik bahkan menyewa pengasuh khusus, yang terkadang ditugaskan untuk merawat hanya satu anjing.
Memiliki anjing Akita inu bagi rakyat jelata adalah hal ilegal. Selain itu, anjing ini sangat dihormati sehingga mereka yang menyakiti Akita inu bakal dipenjara.
Namun, pada abad ke-19, Kaisar Taisho mengubah undang-undang sehingga setiap warga negara dapat memiliki anjing Akita inu.
Baca juga: Fakta-fakta Anjing Shiba Inu, Anjing Asal Jepang yang Menggemaskan
Pada awal abad ke-20, Akita inu disilangkan dengan berbagai ras anjing tangguh seperti Mastiff, Great dane, dan St. Bernard dalam upayamengumpulkan mereka ke lubang pertempuran.
Akita ini juga disilangkan dengan anjing Tosa (Tosa untuk stamina dan Akita untuk kekuatan) dan disebut Shin-Akita atau "Akita yang ditingkatkan".
Konon, tidak seperti di negara lain, adu anjing di Jepang bukan pertarungan sampai mati. Anjing-anjing itu dilengkapi dengan perlengkapan rumit dan perkelahian dibubarkan sebelum salah satu anjing terluka parah.
Baca juga: 5 Fakta Unik Anjing Bulldog, dari Sejarah Kelam sampai Sulit Beranak
Hachiko adalah fakta menarik anjing Akita inu. Ini adalah kisah anjing paling terkenal di Jepang dan telah mendunia. Hachiko adalah ras anjing Akita inu. Kisah Hachiko bermula pada 1920-an di Tokyo.
Hachiko selalu menemani pemiliknya berjalan ke stasiun kereta dan setiap hari menunggu dengan sabar pemiliknya pulang kerja, kemudian berjalan pulang bersamanya.
Rutinitas ini berlangsung hingga 1925 sampai sang pemilik akhirnya meninggal dunia di tempat kerjanya, yang membuat pemilik tidak pernah kembali ke stasiun kereta.
Meski begitu, anjing Akita inu tetap setia menunggu di sana selama 10 tahun. Kesetiaan luar biasa anjing itu menarik perhatian orang Jepang, lalu memberi makan dan mengunjungi anjing itu.
Namun, pada 1935, Hachiko mati. Kematiannya membuat seluruh negeri Jepang berduka. Akhirnya, dirikanlah sebuah patung perunggu Hachiko untuk mengenangnya.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Anjing Lhasa Apso, Ras Purba dan Dianggap Suci
Pada 1943, Jepang dilanda penjatahan ketat dan banyak pemilik hewan peliharaan tidak mampu memberi makan serta merawat anjing besar mereka. Akhirnya, jalan-jalan dibersihkan dari anjing apa pun, kecuali German shepherd yang digunakan sebagai anjing penjaga.
Dalam upaya menyelamatkan Akita inu, peternak yang setia memberi anjing mereka nama yang terdengar Jerman dan menyembunyikannya di desa-desa terpencil, berharap bisa keluar dari sisa perang tanpa menarik perhatian.
Bahkan patung Hachiko di Tokyo pun tidak aman—patung perunggu itu dilebur untuk digunakan sebagai senjata. Namun, pada 1948, patung Hachiko kembali dibangun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.