Menurut The New York Times, tradisi ini dimulai saat Depresi Besar pada 1931. Pada saat itu, para pekerja konstruksi mendirikan sebuah pohon setinggi 20 kaki di sana.
Mereka mendekorasinya dengan karangan bunga kertas, rangkaian cranberry, dan kaleng. Saat ini, pohon cemara Norwegia setinggi tidak lebih dari 100 kaki dipilih setiap tahunnya untuk dihadirkan di sana.
Sama seperti AS, London di Inggris juga memiliki tradisi Hari Raya Natal dengan mendirikan sebuah pohon Natal besar di Trafalgar Square.
Adapun pohon yang didirikan adalah hadiah terima kasih dari Norwegia. Setiap tahun sejak 1947, warga Oslo memilih pohon cemara berusia 50-60 tahun untuk ditebang dan dikirim ke London.
Baca juga: 3 Tips Meletakkan Pohon Natal di Ruang Keluarga Kecil
Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menunjukkan terima kasih kepada Inggris karena telah mendukung Norwegia dalam Perang Dunia II.
Pohon Natal buatan sudah ada sejak 1800-an. Pada saat itu, warga Jerman yang ingin mengimbangi penggundulan hutan membuat pohon Natal palsu dari bulu angsa yang diwarnai, kemudian disatukan dengan kawat.