Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gorden Tembus Pandang Tidak Cocok untuk Kamar Tidur?

Kompas.com - 24/11/2022, 10:55 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tidak sering disadari banyak orang, nilai estetika di rumah Anda penting. Menurut International Journal of Environmental Research and Public Health, studi menunjukkan bahwa interior yang nyaman, dekorasi yang menghangatkan hati, dan ruangan yang luas semuanya dapat berdampak positif bagi kesehatan mental.

Terlebih ketika mendekorasi sebuah kamar tidur yang harus memberikan kenyamanan di dalamnya.

Dekorasi kamar tidur tak sekadar meletakkan berbagai furnitur dengan skema warna yang menenangkan, namun ini juga berkaitan dengan pemilihan tekstil di dalamnya, salah satunya gorden.

Baca juga: 5 Warna Gorden yang Harus Dihindari di Kamar Tidur

Ilustrasi gorden putih tipisShutterstock Ilustrasi gorden putih tipis

Dilansir House Digest, Kamis (24/11/2022) fungsionalitas mengalahkan estetika ketika datang ke tirai di kamar tidur.

Dengan demikian, jika Anda ingin tidur yang berkualitas, pemilihan gorden ini dianggap penting dan berikut gorden yang dapat dipilih untuk kamar tidur yang dapat melengkapi estetika tanpa mengabaikan fungsinya. 

Pilih gorden anti tembus pandang

Tujuan utama gorden adalah untuk memberikan privasi dan memblokir cahaya langsung, tetapi di area yang lebih umum di rumah, seperti ruang keluarga dan dapur, Anda mungkin ingin mempertahankan kecerahan dan menyebarkan cahaya, sehingga Anda tidak terkena cahaya langsung sepanjang hari.

Itulah mengapa gorden tipis sangat populer. 

Baca juga: 4 Tips Memilih Gorden yang Tepat Menurut Feng Shui

Namun, menurut Sleep Foundation, di kamar tidur, kegelapan adalah yang terbaik, sangat penting untuk istirahat yang nyenyak di malam hari. Ini karena otak manusia berjalan pada siklus hormon yang mengalir dengan terbit dan terbenamnya matahari secara alami yang disebut ritme sirkadian.

Kegelapan mengirimkan isyarat ke otak untuk memproduksi melatonin, hormon yang berhubungan dengan serotonin yang membuat seseorang mengantuk.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com