Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2022, 19:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Houzz

JAKARTA, KOMPAS.comKabinet dapur tidak hanya menjadi ruang penyimpanan, tapi juga melengkapi serta mempercantikan tampilan dapur. 

Namun, memilih kabinet dapur memerlukan sejumlah pertimbangan, salah satunya materialnya. Material ini juga menjadi hal utama yang perlu dipertimbangkan. 

Baca juga: 4 Tips Memilih Kombinasi Lantai dan Kabinet Dapur yang Sempurna

Material yang kokoh mempengaruhi usia pemakaian kabinet. Biasanya, lebih tahan lama sehingga tidak perlu mengganti kabinet dalam waktu lama. 

Dilansir dari Houzz, Jumat (11/11/2022), ada beragam material terbaik untuk kabinet dapur yang bisa dipertimbangkan seperti berikut.

Kayu solid

Ilustrasi dapur, lemari dapur.UNSPLASH/A65 DESIGN Ilustrasi dapur, lemari dapur.

Sejauh ini, kayu merupakan material yang paling umum digunakan untuk kabinet dapur. Kelebihan dari menggunakan kayu solid adalah tersedia dalam berbagai macam serat (grain), warna, dan tekstur.

Variasi alami dalam kayu solid menambah daya tarik yang khas. Tampilannya juga beradaptasi baik dengan desain dapur tradisional dan modern.

Baca juga: Kayu Solid Vs Particle Board, Mana Lebih Baik untuk Material Furnitur?

Selain itu, material kayu mudah dibersihkan. Hanya saja, hindari produk pembersih yang sangat asam karena dapat merusak permukaannya.

Namun, meski umum digunakan untuk kabinet dapur, kayu solid juga memiliki kekurangan. Jika kualitasnya buruk, mereka dapat melengkung dan penyok dengan mudah.

Selain itu, perubahan tingkat kelembapan juga bisa merusak inti dan permukaan kayu. Kayu solid juga perlu dipoles secara rutin agar teksturnya tetap halus. 

Baca juga: 4 Tips Tepat Memilih Kabinet Dapur

Laminasi

Ilustrasi dapur kecilUnsplash/Jason Briscoe Ilustrasi dapur kecil

Rentannya kayu solid terhadap kerusakan membuat laminasi menjadi material yang lebih disukai. Laminasi adalah lembaran tipis yang digabungkan bersama.

Untuk memasang permukaan laminasi, produk komposit seperti kayu lapis, particle board, dan medium-density fibreboard (MDF) digunakan sebagai substrat.

Setelah itu, lembaran dekoratif ditempel pada papan tersebut. Pilih laminasi jenis high-pressure laminate (HPL) untuk kabinet dapur karena lebih tahan lama, tahan lembap, dan kokoh daripada low-pressure laminate (LP). 

Material laminasi umumnya memiliki harga lebih terjangkau, cukup tahan terhadap kelembapan, serta tidak mudah luntur, pudar, atau tergores, serta tidak memerlukan pemolesan berulang. Namun, jika tidak dipasang dengan benar, tepiannya cenderung terkelupas.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Mengecat Ulang Kabinet Dapur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Houzz
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com