JAKARTA, KOMPAS.com – Pemiliki The Tanduran sekaligus pegiat tanaman, Dian, mengungkapkan bahwa warna menjadi salah satu alasan mengapa cukup banyak orang tertarik menanam Syngonium.
“Syngonium ini kalau dilihat secara fisik menarik dan lucu. Daunnya warna-warni, bikin orang yang melihat langsung tertarik,” ujarnya ketika ditemui di Floriculture Indonesia International Convex 2022 di Hall A Jakararta Convention Center, Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Warna, Daya Tarik Tanaman Hias Syngonium
Ini karena tanaman hias Syngonium datang dengan berbagai macam warna daun, dengan warna paling mendasar adalah hijau.
Ada pula Syngonium berdaun ungu, merah muda, bahkan dengan varigata putih, kuning, cipratan putih, dan cipratan kuning.
Dian mengatakan, apabila ingin menanam Syngonium karena tertarik dengan daunnya, frekuensi penyiraman menjadi salah satu hal yang penting selain sinar matahari.
“Frekuensi penyiraman enggak bisa dipukul rata. Setiap daerah bisa penyiraman setiap dua hingga tiga hari sekali. Disesuaikan sama kondisi lingkungan di rumah,” tuturnya.
Baca juga: Menanam Syngonium, Lebih Cocok di Tanah atau di Pot Dalam Ruangan?
Namun, ada trik untuk mengetahui kapan tanaman hias Syngonium sudah perlu disiram, yakni jika media tanam sudah mulai 60-70 persen mengering.
Untuk mengetahui persentase keringnya media tanam, kamu bisa memasukkan lidi atau jari tangan beberapa centimeter (cm) ke dalam tanah.
“Kalau ada banyak media tanam yang masih menempel, artinya mereka masih basah dan belum perlu disiram. Kalau media tanam sudah mulai mengering, enggak apa-apa disiram,” jelas Dian.
Untuk tanaman Syngonium sendiri, Dian mengatakan bahwa tanaman akan menunjukkan tanda-tanda fisik ketika kekurangan air, entah karena lupa atau telat disiram.