JAKARTA, KOMPAS.com - Media tanam sangat dibutuhkan dalam bercocok tanam atau budidaya tanaman. Salah satu media tanam untuk tanaman adalah cocopeat, yang terbuat dari serbuk sabut kelapa.
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (27/9/2022), cocopeat dibuat dengan cara menggiling sabut kelapa hingga halus. Biasanya cocopeat digunakan sebagai media tanam hidroponik.
Salah satu manfaat menggunakan cocopeat sebagai media tanam hidroponik adalah dapat menahan air serta memiliki unsur kimia yang cukup banyak. Cocopeat mempunyai pH antara 5 hingga 6,8 sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
Baca juga: Apa Itu Cocopeat dan Manfaatnya untuk Tanaman
Penggunaan cocopeat untuk media tanam hidroponik ini biasanya dicampur terlebih dahulu dengan bahan lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50 : 50 yang tujuannya untuk memperbesar aerasi pada media tanam.
Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Medis tanam juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari.
Kandungan Trichoderma pada cocopeat dapat mengurangi penyakit dalam tanah. Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.
Namun demikian, cocopeat tidak memiliki unsur hara yang terdapat pada tanah. Oleh karena itu, cocopeat memerlukan tambahan pupuk sebagai penyubur.
Baca juga: Mudah dan Praktis, Berikut Cara Membuat Cocopeat Tanpa Alat
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan cocopeat sebagai media tanam.
Bentuk dan tekstur cocopeat menyerupai tanah dan butirannya yang halus membuat tanaman dapat beradaptasi dengan baik seperti halnya jika ditanam pada tanah. Perbedaan cocopeat dengan media tanam tanah hanya pada kandungan nutrisinya.