Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membersihkan Endapan Mineral pada Keran Air dengan Bahan Alami

Kompas.com - 21/09/2022, 17:22 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Residu air keras, kapur, dan penumpukan kalsium di area kepala keran air bisa sangat sulit dibersihkan jika didiamkan terlalu lama.

Menurut Angela Brown, CEO Savvy Cleaner, beberapa barang atau bahan yang dimiliki di rumah bisa mengatasi masalah residu tersebut, tetapi trik paling ampuh adalah mencegahnya muncul kembali. 

Baca juga: 7 Penyebab Aliran Air Keran Kecil dan Cara Mengatasinya

Brown mengatakan rahasia menjaga keran air terlihat bagus adalah membersihkannya setiap hari dari noda dan air.

Selain itu, selalu mengeringkan keran air dan kenop setelah digunakan untuk mencegah air dengan sisa mineral mengering di atasnya. 

Dilansir dari Better Homes and Gardens, Rabu (21/9/2022), berikut beberapa cara membersihkan endapan mineral pada keran air dengan bahan-bahan alami.   

Baca juga: 3 Cara Mudah Merawat Keran Air agar Tetap Berkilau dan Bebas Karat

Sabun cuci piring 

Ilustrasi sabun cuci piring. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi sabun cuci piring.
Menurut Brown, sabun cuci piring ringan dan sikat gosok berbulu lembut atau spons gosok antigores dapat mencegah mineral terkumpul di sekitar kepala keran seiring waktu.

Brown mengatakan waktu terbaik melakukan cara ini adalah ketika keran air sudah lembap, seperti ketika uap telah terkumpul setelah mandi atau mencuci piring di wastafel dapur

Baca juga: 5 Tips Memilih Keran Air Wastafel Dapur

Cuka 

Cuka putih sulingan adalah larutan pembersih yang populer digunakan di rumah, tetapi Brown menyarankan berhati-hati saat menggunakannya untuk membersihkan kepala keran air.

Brown mencatat material baja dapat menangani bahan kimia dan asam yang kua. Namun, keran air berbahan emas dan perunggu modern saat ini tidak bisa menahannya. 

"Cuka pembersih putih memiliki pH 2,5 yang merupakan asam sangat kuat. Selain membersihkan kotoran pada kepala pancuran atau keran, cuka dapat melarutkan lapisan akhir dari perangkat keras sehingga membuatnya kusam atau berwarna berbeda sama sekali," jelas Brown.  

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Karat di Keran Air

Ilustrasi cuka, air cuka untuk mengusir laron.SHUTTERSTOCK/KAI KEISUKE Ilustrasi cuka, air cuka untuk mengusir laron.
Jika merasa yakin bahwa bahan keran air tahan terhadap pembersih asam, cobalah mengisi kantong plastik dengan air dan cuka putih dengan perbandingan sama.

Setelah itu, ikatkan kantong pada kepala keran air. Pastikan keran terendam, lalu kencangkan ikatan dengan dengan karet gelang agar tidak terjatuh.

Tunggu 30 menit hingga satu jam, lalu lepaskan. Jalankan keran untuk mengeluarkan apa pun yang tersisa di dalam kepala keran, lalu bilas, dan keringkan.  

Baca juga: 3 Cara Memilih Keran Shower Terbaik untuk Kamar Mandi, Apa Saja?

Membersihkan aerator keran

Jika aliran air tidak konsisten atau keran hanya memiliki semprotan sebagian, Anda mungkin perlu membersihkan aerator pada kepala keran.

Selama salah satu metode pembersihan di atas, pastikanmenggunakan sikat gigi atau sikat berbulu lembut untuk melonggarkan endapan mineral pada aerator keran.

Jika itu tidak membuka semuanya, periksa untuk melihat apakah aerator dapat dilepas. Jika ya, tutup saluran pembuangan agar tidak ada bagian yang hilang, lalu lepaskan aerator. Pastikan mencatat urutan bagiannya. 

Rendam aerator dalam larutan air dan cuka dengan perbandingan sama, lalu gunakan sikat untuk mengeluarkan apa yang tersangkut di aerator. Terakhir adalah memasang kembali keran air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com