Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Umur Tanaman Kedelai yang Siap Panen? Ini Ulasannya

Kompas.com - 08/08/2022, 17:45 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panen adalah kegiatan mengambil hasil tanaman. Pada budi daya kedelai, pemanenan bisa dilakukan jika kedelai sudah sudah cukup umur.

Lalu, berapakah umur tanaman kedelai yang siap panen?

Menurut penjelasan dalam buku Manfaat Biofertilizer dan Mikoriza terhadap Tanaman Kedelai, umur tanaman kedelai terbagi menjadi tiga kategori, yaitu genjah, sedang, dan dalam. 

Baca juga: Ketahui, Ini Ciri-ciri Tanaman Kedelai, dari Akar sampai Biji

Tanaman kedelai genjah memiliki umur kurang dari 80 hari setelah tanam (HST). Sementara itu, kedelai berumur sedang bisa dipanen pada umur 80-85 HST dan kedelai dalam bisa dipanen saat umurnya lebih dari 85 HST.

Umur panen tersebut tergantung dari varietas tanaman kedelai yang ditanam. Namun, secara umum, tanaman kedelai yang siap panen akan menunjukan ciri-ciri tertentu.

Dikutip dari buku Budidaya Tanaman Pangan, Senin (8/8/2022), berikut ciri-ciri tanaman kedelai yang siap panen.

  • Daun dan polong menguning, tapi bukan karena serangan hama atau patogen.
  • Buah mulai berwarna kuning kecoklatan dan biasanya mulai retak.
  • Polong terlihat tua.
  • Batang berwarna agak coklat. 

Baca juga: 5 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

Cara panen dan pascapanen tanaman kedelai

Tanaman kedelaiPixabay/jcesar2015 Tanaman kedelai

Setelah umur tanaman kedelai mencukupi dan tanaman tsudah menunjukan ciri-ciri panen, kedelai bisa dipanen secara serentak.

Cara panan kedelai dilakukan dengan  memangkas pangkal batang di atas permukaan tanah menggunakan sabit atau alat panen lainnya. Setelah itu, brangkasan tanaman kedelai akan masuk ke tahap pascapanen. 

Dilansir dari Cybex Kementerian Pertanian, ada sejumlah tahapan pascapanen kedelai yang perlu dilakukan.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Membuat PGPR dari Perakaran Rumput

  • Pengangkutan

Setelah panen selesai, berangkasan dikumpulkan dan diikat, kemudian brangkasan diangkut ke tempat lain untuk proses pengeringan.

  • Pengeringan

Proses pengeringan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Menyusun brangkasan kedelai dengan ketebalan 20 sentimeter di atas lantai jemur.
  • Setelah itu, jemur brangkasan selama dua hingga tiga hari di bawah sinar matahri langsung.
  • Lakukan pembalikan brangkasan setidaknya dua jam sekali agar seluruh tanaman kedelai kering sempurna.

Selain menjemur secara manual, proses pengeringan kedelai bisa dilakukan menggunakan mesin pengering. Proses pengeringan dengan cara ini lebih singkat hanya sekitar 6-8 ham saja.

Baca juga: 7 Cara Menanam Kacang Hijau di Lahan Kering

  • Perontokan

Brangkasan yang sudah kering bisa masuk ke proses pascapanen berikutnya, yaitu perontokan. Tahap ini bisa dilakukan dengan cara memukul brangkasan menggunakan tongkat.

Ilustrasi kedelaifreepik Ilustrasi kedelai

Saat ini, juga sudah ada mesin khusus untuk merontokan biji kedelai. Mesin tersebut dikenal dengan nama power threser. Dengan menggunakan mesin, proses perontokan menjadi lebih cepat.

Baca juga: Cara Menanam Kacang Hijau di Kapas agar Cepat Tumbuh 

  • Penyimpanan

Terakhir, tahap pascapanen kedelai adalah penyimpanan. Biji yang disimpan merupakan biji kedelai yang berkualitas baik. Sebab itu, perlu adanya proses sortasi terlebih dahulu sebelum biji kedelai disimpan.

Penyimpanan kedelai bisa dilakukan di ruangan dengan suhu kamar 27 derajat Celcsus dan kadar air sekitar 12 persen. Pada kondisi tersebut, kedelai lebih tahan lama dan terhindar dari kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com